Berita

Hampir Seribu Guru di Sawahlunto Bakal Jalani Rapit Tes Antigen

×

Hampir Seribu Guru di Sawahlunto Bakal Jalani Rapit Tes Antigen

Sebarkan artikel ini
guru sawahlunto
Salah saru pelaksanaan tes swab di Kota Sawahlunto. (Fadil)

SAWAHLUNTO, Hantaran.co–Lebih dari 800 guru mulai pendidikan anak usia dini hingga SMP sederajat di Kota Sawahlunto akan mengikuti rapit tes antigen, sebelum masa sekolah semester Januari – Juni 2021 digelar.

Rapid tes antigen yang dipusatkan di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Sawahlunto itu, akan berlangsung selama dua hari, Senin – Selasa (4-5/1).

“Seluruh guru wajib menjalaninya, ini dalam memutus penyebaran Covid-19, dalam pelaksanaan proses pembelajaran,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Sawahlunto, Asril kepada Hantaran (Haluan), Minggu (3/1).

Asril mengungkapkan, jika semua berjalan lancar, sesuai dengan rapat koordinasi tingkat Provinsi Sumbar, yang digelar beberapa waktu.lalu, maka sekolah akan kembali dilaksanakan Rabu (6/1).

“Harapan kita semua tentu tidak ada yang positif dalam rapid tes antigen yang dilaksanakan,” katanya.

Secara umum, Asril mengungkapkan, total keseluruhan guru termasuk SMA sederajat melebihi angka seribu orang.

Namun, untuk guru SMA sederajat tentu melalui koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar.

Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sawahlunto, Adriyusman mengatakan pelaksanaan rapit tes antigen akan dilakukan terhadap lebih seribu guru di Sawahlunto.

Setidaknya, Adriyusman mengaku Pemerintah Sawahlunto mengalokasikan Rp150 juta anggaran untuk pelaksanaan rapit tes antigen.

Selain anggaran, lanjutnya, pemerintah juga menyiapkan sedikitnya dua lokasi isolasi dengan kapasitas 60 orang, jika terdapat guru yang positif.

Jika rapit tes antigen positif, terang Adriyusman, maka akan ditindaklanjuti dengan tes swab.

“Jika hasil swab masih positif, maka akan dilakukan isolasi atau karantina. Namun bisa jadi pas swab negatif, sebab ada kemungkinan bukan Covid-19, namun gelaja lain.

“Kami berharap tentu semua bisa.negatif, tapi tetap disediakan lokasi untuk karantina,” tambahnya.

Akan dimulainya masa sekolah ternyata disambut baik para orang tua dan siswa sendiri. Ilham (15), salah seorang pelajar SMA di Sawahlunto mengaku sangat senang.

Bagi anak pertama dari dua bersaudara itu, sekolah dibutuhkan untuk berinteraksi langsung dengan guru dalam belajar.

“Tentu proses belajar membutuhkan interaksi langsung dengan guru. Mudah-mudahan persiapan untuk kembalo bersekolah dapat berjalan lancar,” ujar Ilham.

Sementara itu, Nelly (41), ibu tiga anak itu sangat berharap sekolah dapat kembali dibuka. Hal itu menurutnya, agar proses pembelajaran dua orang anaknya yang telah bersekolah dapat lebih maksimal.

“Kalau di rumah, kami orang tua tidak terlalu paham dengan materi pembelajaran yang ada. Harus kembali sekolah,” harapnya.

(Fadil/Hantaran)