H-2 Pilkada Serentak, Jangan Gaduh di Masa Tenang

Pilkada

Pilkada Serentak 2020. Ilustrasi

PADANG, hantaran.co — Memasuki masa tenang Pilkada serentak 7-8 Desember 2020, KPU Sumbar bersama para tokoh masyarakat mengimbau warga untuk menunaikan hak pilih pada 9 Desember mendatang. Di samping itu, masyarakat diminta untuk menjaga ketenteraman, menghindari kecurangan, dan menaati Protokol Kesehatan (Prokes) terkait Covid-19.

Ketua KPU Sumbar, Yanuk Sri Mulyani, kepada Haluan mengatakan, pihaknya mengimbau tim Pasangan Calon (Paslon) secara sadar dan segera menurunkan Alat Peraga Kampanye (APK), sesuai dengan regulasi yang berlaku. Sementara itu, masyarakat diminta datang ke TPS dengan mematuhi dan membaca aturan-aturan yang tertera pada surat undangan (Formulir C6).

“Kami sudah mengirimkan surat ke Paslon dan tim pemenangan untuk segera menurunkan APK. Sebab, jika tidak diturunkan sesuai jadwal yang ditentukan, maka KPU, Bawaslu, bersama Satpol-PP yang akan menurunkan. Lalu, masyarakat jangan khawatir ke TPS, sebab KPU dan petugas di TPS telah menjamin keamanan terkait Covid-19, tetapi pastikan membaca dan mematuhi petunjuk yang ada di surat undangan,” kata Yanuk, Jumat (4/12/2020).

Yanuk menambahkan, seluruh logistik keperluan Pilkada sudah sampai di KPU kabupaten dan kota seluruh Sumbar. Begitu pun dengan penyortiran dan pelipatan surat suara juga sudah rampung. Hal itu sengaja dilakukan lebih cepat agar kekurangan surat suara dapat dilaporkan segera, sehingga KPU Sumbar dapat melakukan penambahan.

“Semua item kami pastikan sudah di KPU Kabupaten dan Kota di Sumbar. Mulai dari kotak dan surat suara, buku panduan bagi KPPS, dan APD. Memang ada sedikit keterlambatan untuk APD karena ada pergantian jenis sarung tangan yang akan digunakan petugas dan pemilih saat pencoblosan. KPU menyediakan sarung tangan plastik, tapi diganti dengan sarung tangan lateks,” kata Yanuk lagi.

Jaga Ketenteraman

Sementara itu, Ketua Umum Bundo Kanduang Sumbar, Prof. Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib, mengimbau seluruh masyarakat Sumbar agar menggunakan hak pilih dengan datang ke TPS pada 9 Desember mendatang, yang tentu saja dengan mengutamakan protokol kesehatan agar terhindari dari potensi tertular Covid-19.

“Pilihlah sesuai dengan hati nurani masing-masing. Siapapun yang akan menang, itu adalah pemimpin kita bersama dan bagaimana pun hasilnya nanti, kita tetap badunsanak. KPU sebagai penyelenggara mesti tegas menerapkan prokes di TPS. Jangan sampai menciptakan penularan baru. Begitu juga masyarakat, patuhi prokes untuk kebaikan bersama,” katanya, Minggu (6/12/2020).

Bundo Kanduang juga meminta agar Paslon dapat menggunakan masa tenang untuk benar-benar tenang dengan banyak berdoa, berzikir, dan berserah diri kepada Allah SWT. Lalu, setelah hasilnya keluar, Paslon yang kalah agar dapat menerima dengan lapang dada. Sebab, itu sudah merupakan ketentuan dan takdir yang telah ditetapkan Allah SWT.

“Apa pun hasilnya, saya berharap Paslon yang kalah dapat mendukung dan memberikan masukan kepada yang terpilih untuk kemajuan Sumbar. Bagi yang menang, jalankan amanah dengan baik. Karena itu kepercayaan yang diberikan oleh Allah. Sebab Allah yang menggerakkan hati pemilih. Bagi yang kalah, bukan berarti tidak dibutuhkan masyarakat. Mungkin artinya, belum saatnya memimpin, tetapi tetap bisa berkiprah di tempat lain dan terus menyumbangkan ide dan gagasan agar Sumbar lebih baik,” katanya menutup.

Sementara itu, Ulama, akademisi, dan juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Prof Duski Samad mengatakan, menggunakan hak pilih adalah kewajiban yang telah difatwakan oleh ulama sebagai kegiatan fardu ain. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilih dan mematuhi prokes saat datang ke TPS pada 9 Desember.

“Saya sudah melihat dari surat undangan untuk memilih. Di situ tertulis agar masyarakat dapat masker dan membawa pena saat datang ke TPS. Masyarakat harus mematuhi aturan itu. Karena ini bukan pengalaman perdana, saya rasa masyarakat sudah sangat paham, bahwa perbedaan pilihan itu bukan berarti musuh. Perbedaan adalah keniscayaan, oleh karena itu tetap jaga persaudaraan dan wujudkan Pilkada Badunsanak,” katanya.

Begitu juga dengan kandidat, Duski menilai Paslon adalah tokoh sentral dalam Pilkada. Oleh sebab itu, Paslon mesti memberikan contoh kepada masyarakat bagaimana menyikapi perbedaan pandangan politik dan tetap menjaga persaudaraan. “Pilkada adalah kebutuhan bangsa dan masyarakat dalam memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan. Oleh karena itu, penyelenggara, paslon, tim kampanye, dan masyarakat agar dapat menjaga tahapan pemilihan dengan baik, agar pemimpin yang terpilih juga merupakan sosok yang berkualitas dan berintegritas untuk memperjuangkan kebutuhan masyarakat Sumbar,” katanya menutup. (*)

Riga/hantaran.co

Exit mobile version