Pariaman,hantaran.Co–Forum Genre Kota Pariaman kembali menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Genre Awards Sumatera Barat 2025 yang berlangsung sejak 19 September hingga 18 Oktober 2025.
Ketua Forum Genre Kota Pariaman, Muhammad Fauzi, menyampaikan rasa bangganya atas capaian yang diraih oleh para perwakilan dari Kota Pariaman.
“Tahun ini menjadi momen bersejarah bagi kami karena dua perwakilan Kota Pariaman berhasil mengharumkan nama daerah di tingkat provinsi,” ujarnya.
Pada ajang Apresiasi Duta Genre (ADU), dua duta muda, M. Furqhan First dan Nadya Mahfauzah, mewakili Kota Pariaman.
Setelah melalui proses seleksi ketat mulai dari administrasi, social media challenge, prakarantina, hingga grand final, keduanya sukses membawa pulang prestasi.
Furqhan dinobatkan sebagai Duta Genre Entertain Putra Sumatera Barat 2025, sedangkan Nadya meraih predikat tertinggi sebagai Duta Genre Sumatera Barat 2025.
Menurut Fauzi, keberhasilan ini tidak terlepas dari proses panjang pembinaan yang dilakukan oleh Forum Genre Kota Pariaman. Sebelum mengikuti ajang provinsi, para peserta mengikuti program Modul Preparation selama dua bulan, yang berisi berbagai sesi coaching dan mentoring intensif.
Kami menghadirkan para winner tahun-tahun sebelumnya sebagai coach internal. Mereka melatih adik-adik dalam hal personal branding, public speaking, administrasi, hingga etika profesional,” ungkapnya.
Selain itu, peserta juga mendapatkan pelatihan beauty class, proker dan substansi Genre, serta coaching minat dan bakat. Program ini ditutup dengan sesi Mass Coaching, yaitu simulasi penjurian layaknya Genre Awards tingkat provinsi.
“Kegiatan ini bertujuan agar duta-duta kita siap mental, berkarakter kuat, dan mampu menunjukkan nilai-nilai Genre secara nyata,” tambah Fauzi.
Forum Genre Kota Pariaman juga berpartisipasi dalam pemilihan Forum Genre Terbaik dan kegiatan Cultural Immersion pada Genre Awards tahun ini.
Dalam kategori Forum Terbaik, mereka melaporkan 22 program kerja yang meliputi rebranding forum, capacity building internal, revitalisasi PIK-R, serta pelaksanaan program unggulan BKKBN Quick Wins.
Sementara pada Cultural Immersion, Forum Genre Pariaman mengangkat tema Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) yang dipadukan dengan nilai budaya lokal.
Program ini mencerminkan komitmen mereka dalam menciptakan lingkungan yang peduli terhadap tumbuh kembang anak serta memperkuat karakter remaja yang berbudaya.
“Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya ingin menunjukkan kreativitas, tetapi juga menegaskan bahwa remaja Pariaman mampu menjadi agen perubahan yang berdaya dan berakhlak,” jelas Fauzi.
Ke depan, Forum Genre Kota Pariaman berkomitmen memperluas kolaborasi dengan pemerintah daerah, sekolah, dan komunitas untuk memperkuat edukasi remaja. Fokus utama diarahkan pada isu-isu penting seperti pencegahan stunting, ketahanan keluarga, dan pengembangan life skill remaja.
“Kami ingin menjadikan Genre bukan sekadar program, tetapi gerakan yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegasnya.
Fauzi juga menutup dengan pesan bahwa peran remaja harus terus dioptimalkan melalui pemanfaatan media digital.
“Kita dorong penggunaan media sosial, podcast, dan konten kreatif untuk menyebarkan pesan Genre secara positif.
Dengan begitu, remaja Pariaman akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berencana, dan berdaya saing di era digital,” pungkasnya.
