PADANG, hantaran.co– Dua gempa berkekuatan besar yang terjadi dalam waktu dan lokasi yang berdekatan atau yang disebut sebagai gempa doublet mengguncang wilayah Bengkulu, Rabu (19/8) pukul 05:23:56 WIB dan pukul 05:29:35 WIB.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri mengatakan setelah gempa tersebut terjadi 10 kali gempa susulan.
“Setelah gempabumi pertama memiliki parameter awal dengan magnitudo M=6.9 yang kemudian diupdate menjadi Mw=6.6 dan gempabumi kedua memiliki parameter awal dengan magnitudo M=6.8 yang kemudian diupdate menjadi Mw=6.7, terjadi 10 kali gempa susulan,” ungkap Mamuri.
Gempa susulan tersebut berkekuatan mulai dari M=3.4 hingga M=4.9.
“BMKG mencatat meskipun tidak terasa terjadi 10 kali gempa susulan mulai dari pukul 05:39 hingga pukul 08:54,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan setiap gempa besar biasanya akan diikuti gempa susulan.
“Setiap gempa besar biasanya akan diikuti gempa susulan, hal ini biasanya untuk menuju kestabilan lempeng tektonik,” sambungnya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa kedua gempabumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Guncangan gempabumi ini dirasakan di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, Kepahiang IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, diluar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi), Bengkulu selatan, Kaur, Curup, Lebong III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu), Lubuk Linggau II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang secara nyata dalam rumah sampai terasa getaran seakan akan truk berlalu), Padang, Painan, dan Mentawai II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang).
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Masyarakat diimbau tetap tenang dan agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” tutupnya.
(Yessi/Hantaran.co)