Pesisir Selatan – Masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mengalami kesulitan dalam memperoleh gas LPG 3 kilogram dalam beberapa hari terakhir. Kelangkaan ini menyebabkan harga gas bersubsidi tersebut mengalami kenaikan di tingkat pengecer. Sejumlah warga menyatakan kesulitan mendapatkan gas baik di pangkalan resmi maupun di pasaran.
Menanggapi kondisi ini, Wakil Ketua DPRD Pesisir Selatan dari Fraksi Gerindra, Hakimin, meminta pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkret dalam menangani kelangkaan tersebut.
“Situasi ini berdampak langsung pada masyarakat kecil yang bergantung pada LPG 3 kilogram untuk kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan ketat terhadap distribusi gas serta tindakan tegas terhadap kemungkinan praktik penimbunan,” ujar Hakimin, Sabtu (29/3/2025).
Ia menekankan pentingnya distribusi gas yang lebih transparan dan merata agar seluruh lapisan masyarakat dapat memperoleh akses yang sama. Menurutnya, lonjakan harga yang terjadi di pasaran sangat membebani masyarakat kecil.
Hakimin juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima banyak laporan dari masyarakat terkait kelangkaan ini. Ia meminta pemerintah daerah untuk segera turun tangan dan mencari solusi terbaik agar masyarakat tidak semakin kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kilogram.
“Kami berharap pemerintah daerah, aparat terkait, dan Pertamina dapat bekerja sama dalam memastikan distribusi berjalan dengan baik. Jika ada kendala dalam distribusi, maka harus segera dicari solusi agar pasokan gas kembali stabil,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan agen dan distributor LPG untuk memastikan ketersediaan pasokan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan serta meningkatkan pengawasan terhadap penyaluran gas agar tidak terjadi penyimpangan.
Masyarakat pun berharap adanya langkah konkret dari pemerintah guna mengatasi kelangkaan ini, mengingat gas LPG 3 kilogram merupakan kebutuhan pokok bagi banyak rumah tangga dan pelaku usaha kecil.