EkonomiRamadanSumbarviral

Gas LPG 3 Kg Langka di Pesisir Selatan: Warga Mengeluh, Harga Melonjak

×

Gas LPG 3 Kg Langka di Pesisir Selatan: Warga Mengeluh, Harga Melonjak

Sebarkan artikel ini

Pesisir Selatan – Menjelang Hari Raya Idulfitri 2025, warga Kabupaten Pesisir Selatan mengalami kesulitan mendapatkan LPG (Liquefied Petroleum Gas) atau elpiji 3 kilogram bersubsidi. Kelangkaan ini menyebabkan antrean panjang di berbagai agen dan pengecer. Sementara harga jualnya melonjak hingga Rp 30.000 – Rp 40.000 per tabung, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Menurut keterangan warga, kondisi ini semakin memberatkan masyarakat kecil yang sangat bergantung pada gas elpiji subsidi untuk keperluan sehari-hari.

“Gas elpiji 3 kg sekarang sulit didapat. Kalau pun ada, harganya sudah naik jauh dari harga normal. Kami terpaksa antre berjam-jam, itupun belum tentu kita dapat,” ujar Rahma seorang warga Sutera, Jumat (28/3/2025).

Ia pun mengungkapkan kesulitannya dalam mendapatkan elpiji 3 kilogram ditempat biasa membeli.

“Biasanya harga gas elpiji 3 kg hanya sekitar Rp 20.000 – Rp 22.000, tapi sekarang hampir dua kali lipat harganya. Itupun saya harus berkeliling ke beberapa warung, tapi tetap susah mendapatkannya. Tentunya kondisi ini sangat memberatkan bagi kami yang penghasilannya hanya pas-pasan,” ucapnya lagi.

Hal senada diungkapkan Roslaini (48), seorang pedagang makanan di pasar tradisional Surantih.

“Usaha saya sangat bergantung pada gas elpiji 3 kg ini. Kalau harganya terus naik dan stok langka, mau tidak mau harga jual makanan tentu juga naik. Kasihan pembeli, dan saya juga takut kehilangan pelanggan,” katanya.

Dugaan sementara, kelangkaan LPG 3 kilogram ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan kebijakan distribusi, pengurangan kuota subsidi, serta adanya dugaan praktik penimbunan oleh oknum tertentu.

Terkait kondisi tersebut, masyarakat berharap pemerintah dan pihak berwenang segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini, termasuk menambah pasokan dan melakukan pengawasan distribusi yang lebih ketat agar LPG subsidi dapat sampai ke tangan masyarakat yang berhak.

Pihak terkait dan aparat penegak hukum diharapkan bertindak tegas terhadap oknum yang diduga menimbun atau menjual LPG subsidi di atas HET. Dengan pengawasan dan kebijakan yang tepat, diharapkan kelangkaan ini dapat segera diatasi, sehingga masyarakat tidak semakin terbebani di tengah persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri.