PADANG, HANTARAN.Co–Krisis solar bersubsidi yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar) selama sepekan terakhir menjadi indikasi masih lemahnya tata tata kelola distribusi energi bersubsidi di Ranah Minang.
Sejak beberapa hari terakhir, antrean ratusan truk kian sering terlihat mengular di sejumlah SPBU utama di Kota Padang, seperti di kawasan Kuranji, Lubuk Buaya dan Lubuk Begalung.
Berdasarkan pantauan Haluan di lapangan, antrean truk di sejumlah SPBU mencapai ratusan meter. Sebagian sopir terpaksa tidur di kabin maupun warung di sekitar SPBU untuk menunggu giliran pengisian. Sementara itu, mobil tangki Pertamina yang membawa suplai sering datang di luar jadwal.
“Mulai antre jam 8 malam, baru bisa isi jam 4 pagi. Kadang malah tidak kebagian kalau stok terlambat,” kata Yanto (42), sopir truk ekspedisi Padang–Pekanbaru kepada Haluan saat ditemui di SPBU By Pass Minggu (12/10/2025) dini hari.
Tidak hanya mengganggu kenyamanan para sopir, situasi ini juga menjadi gangguan bagi rantai pasok logistik antarwilayah. Selama tersendatnya penyaluran Bio Solar di Kota Padang, waktu tempuh distribusi barang dari Sumbar ke Riau dan Jambi memanjang, sementara biaya operasional ikut melonjak. “Biasanya tiga rit seminggu, sekarang dua. Kami rugi waktu dan biaya makan nunggu di SPBU,” ucap Rizal (38), sopir pengangkut hasil pertanian asal Solok.
Kondisi yang sangat mengganggu kelancaran arus transportasi, rantai distribusi, hingga pasokan logistik ke dalam maupun luar provinsi ini diharapkan segera berakhir usai Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyetujui penambahan kuota Bio Solar yang diajukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar.
“Awalnya itu kami surati BPH Migas sejak Agustus lalu. Alhamdulillah, usulan kami dikabulkan. Terhitung mulai awal bulan Oktober, kuota Bio Solar Sumbar bertambah sekitar 70 ribu kiloliter,” ujar Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Sabtu (11/10).
Mahyeldi optimis tambahan kuota Bio Solar ini bakal mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun. Apalagi, dengan tambahan kuota ini, total alokasi Bio Solar untuk Sumbar kini mencapai 566 ribu kilo liter atau naik sekitar 15 persen dari sebelumnya yang berjumlah 497.874 kilo liter.
Ia juga memastikan bahwa pasokan dari Pertamina ke SPBU-SPBU akan segera kembali normal. “Kami berharap Pertamina segera mendistribusikannya secara merata ke seluruh SPBU, agar antrean panjang di SPBU dapat terurai dalam waktu dekat dan menjawab kebutuhan masyarakat. Pemerintah akan terus berkoordinasi agar distribusi berjalan lancar,” ujarnya.