Oleh : Juli Ishaq Putra
Malam besok, malam ke-27 Ramadan 1442 Hijriah, bertepatan dengan Sabtu 8 Mei 2021, Qariah kebanggaan Sumatra Barat asal Kabupaten Agam, Elum Nur Risman (26), menjejakkan kakinya psda babak Final MTQ virtual tingkat internasional.
Usai bertemu Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Rabu (5/5/2021) kemarin, Elum mengaku sangat siap menempuh medan juang demi mengharumkan nama Sumbar dan Indonesia pada ajang A Global Qiraat Competition yang digelar oleh Minhaj Welfare Foundation (MWF) tersebut. Pertemuan dengan Buya Mahyeldi–sapaan sang Gubernur–laksana memberi energi dan semangat tambahan.
“Saya terus berlatih setiap hari menunggu babak final ini. Mohon doanya, semoga saya bisa memberikan yang terbaik,” kata Elum kepada Haluan/hantaran.co di Rumah Dinas Gubernur Sumbar pada Rabu lalu.
Pertemuan dengan Gubernur Sumbar sendiri, disebut Elum sebagai asupan motivasi. Terlebih, sebelumnya ia juga dikunjungi oleh Bupati Agam Andri Warman (AWR) di Pondok Qur’an sederhana yang didirikan ibunya di dekat rumah mereka, yaitu Pondok Alqur’an Al-azra’iya di Tanah Bato, Jorong Kambing VII, Kenagarian Gaduik, Kecamatan Tilatang kamang, Kabupaten Agam.
“Alhamdulillah bisa bertemu dengan Buya (Gubernur). Sebelumnya tak terpikir bisa mendapatkan dukungan sebesar ini. Saya berterima kasih sekali pada semua pihak, mulai dari Kakak saya Devi Virhana yang mendaftarkan saya pada ajang ini, keluarga, rekan kerja dan keluarga besar RS Yarsi Bukittinggi, hingga pemerintahan. Semoga saya bisa memberikan yang terbaik,” ucap Elum lagi, didampingi sang Ibunda, Risna Murti.
Sepekan sebelumnya kepada Haluan/hantaran.co, Elum mengaku punya keinginan yang dipendam lama dalam hati, yaitu berkunjung ke Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah. Setidaknya untuk beribadah Umrah bersama sang ibu. Namun justru, pertemuan dengan Gubernur Mahyeldi bagai membuka pintu bagi dirinya untuk mewujudkan impian itu.
“Kita sangat bangga pada Elum, yang memberikan contoh baik generasi muda yang cinta Al-Qur’an. Semoga perjuangannya di final nanti bisa mencapai juara. Nanti, saya rencanakan untuk memberangkatkan Elum naik haji ke Tanah Suci,” kata Gubernur Mahyeldi.
Gubernur pun mengajak seluruh masyarakat Sumbar memberikan dukungan dan doa agar Elum bisa memberikan yang terbaik pada babak final esok malam, di mana menurut jadwal, Elum akan melantunkan ayat suci sekitar pukul 21.30 WIB secara daring dari Mess Bupati Agam Belakang Balok, Bukittinggi, yang rencananya juga disiarkan langsung secara daring oleh Diskominfo Pemkab Agam.
“Kita doakan semoga Elum juara. Pemprov Sumbar akan terus mendukung penuh warga yang menumbuhkankembangkan kecintaan pada Al-Qur’an,” kata Gubernur menutup.
Elum dan Cintanya pada Qur’an
Elum Nur Risman adalah potret perempuan berprestasi. Selain bertugas sebagai perawat di Rumah Sakit Yarsi Bukittinggi, Elum juga telah menorehkan segudang prestasi di bidang Al-Qur’an. Ia sendiri juga perempuan satu-satunya asal Indonesia yang berhasil lulus ke babak final A Global Qiraat Competition.
Elum mengaku telah sedari kecil tertarik mempelajari Al-Qur’an dan memiliki cita-cita sebagai hafiz cilik. Selain motivasi dari diri sendiri, orang tua dan lingkungan pendidikan juga mendukung Elum untuk terus konsisten dalam mempelajari Al-Qur’an.
“Al-Quran itu kita tidak bisa mengubah isinya, tapi isinya bisa merubah kehidupan kita. Itu yang memotivasi untuk terus istikamah. Dan, Alhamdulillah apa yang saya bayangkan waktu kecil dulu, saat ini sudah menampak hasilnya,” katanya kepada haluan/hantaran.co, Senin (26/4) lalu.
Pengalaman perdana Elum mengikuti MTQ terjadi pada tahun 2005. Saat itu ia mengikuti MTQ tingkat Provinsi Sumbar dan berhasil meraih juara dua cabang Hifzil Qur’an 1 Juz Tilawah. Dari ajang itu, ia mendapatkan banyak pelajaran, terutama dari senior-senior yang juga mengikuti MTQ.
“Dari kecil orang tua memang telah mengarahkan saya agar tidak jauh dari Al-Qur’an. Oleh karena itu saat lulus dari SD saya disekolahkan ke MTsN 1 Bukittinggi, setelah itu lanjut ke MAN 1 Bukittinggi dan kuliah di STIKES Yarsi Sumbar. Terbukti sekolah di lingkungan yang kental dengan nuansa agama juga berpengaruh untuk terus konsiten,” katanya lagi.
Gadis kelahiran 31 Januari 1995 itu saat ini bersama ibunya juga tengah merintis Pondok Al-Qur’an Al-azra’iya, di mana saat ini kurang lebih 60 santri yang ia didik bersama sang ibu. orang tuanya.
“Ada dua program di pondok, yaitu Tilawah dan Tahfiz. Pondoknya bukan seperti pondok pesantren yang memiliki asrama untuk santri. Ini hanya pondok biasa yang menampung anak-anak yang memiliki keinginan untuk belajar Al-Qur’an,” kata alumnus STIKES Yarsi Sumatra Barat itu lagi.
Elum juga tidak membatasi atau memberikan syarat tertentu untuk bisa mengikuti kegiatan di pondok tersebut. Siapa saja, umur berapa pun akan diterima sepanjang memiliki kesungguhan belajar Al-Qur’an.
“Jam pelajaran juga tidak ditentukan, jadwalnya fleksibel. Hanya pada hari Minggu program dimulai dari Jam 8 hingga siang, Kemudian dilanjutkan sesudah Asar hingga Maghrib. Jadi program full itu hanya hari Minggu. Sementara pada hari lain itu bagi santri yang mau datang saja. Khusus untuk tahfiz, santri menyetorkan hafalan. Jika lancar, maka disuruh melanjutkan ke ayat berikut. Jika tidak lancar, akan disuruh mengulang kembali hafalannya,” katanya.
Deretan Prestasi Elum
- Juara 2 MTQ tingkat Provinsi Sumatra Barat Tahun 2005 cabang Hifzil Quran 1 juz tilawah
- MTQ Nasional tahun 2008 di Banten, cabang hifzil Quran 1 Juz tilawah
- Juara 1 MTQ Tingkat Provinsi Sumatra Barat tahun 2009 cabang hifzil Quran 1 juz tilawah
- STQ Nasional Tahun 2009 di Jakarta Cabang Hifzil Quran 1 juz tilawah
- MTQ Nasional tahun 2010 di Provinsi Bengkulu cabang hifzil Quran 1 juz tilawah
- Juara Harapan 1 MTQ Provinsi Sumatra Barat tahun 2011 cabang Hifzil Quran 5 juz tilawah
- Juara 1 MTQ Provinsi Sumatra Barat tahun 2013 cabang tilawah remaja
- Mengikuti STQ Nasional di Bangka Belitung tahun 2013 cabang Hifzil Quran 5 juz tilawah
- Juara 1 MTQ Nasional di Batam, Kepulauan Riau tahun 2014 cabang syarhil quran
- Juara 2 MTQ Nasional tingkat prov.sumatera barat thun 2019 cabang qira’at murattal dewasa. (*)