Pasaman,hantaran.Co–Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Muzli M. Nur menggelar sosialisasi tentang Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pengelolaan Sampah, yang digelar di halaman Kantor Wali Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Lubuk Sikaping, beberapa hari lalu.
Mewakili tokoh masyarakat, J. Imam Majolelo menyampaikan dukungan penuh terhadap penerapan perda tersebut. Ia menilai kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang harus dimulai dari rumah tangga dan komunitas terkecil di nagari.
“Kebersihan lingkungan itu tentunya merupakan tanggung jawab bersama. Kita bisa memulai dari bawah dari rumah tangga dan komunitas terkecil di nagari,” katanya.
Selanjutnya, Wali Nagari Durian Tinggi, Hendra Gunawan, mengatakan bahwa nagari terus berupaya membangun kesadaran warga untuk memilah sampah sejak dari sumbernya. “Pentingnya rasanya pembentukan bank sampah agar sampah anorganik dapat dimanfaatkan menjadi barang bernilai ekonomi,” katanya.
Sementara itu, Camat Lubuk Sikaping, Lotfriedo Rama, menegaskan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah. “Perubahan perilaku dalam mengelola sampah menjadi kunci utama. Pemerintah nagari tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan aktif warga,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dari DLH Provinsi Sumbar, Yosmike Yusra, menjelaskan bahwa perda ini mengatur pemilahan sampah organik, anorganik, dan B3K (Bahan Berbahaya, Beracun, dan Kritis). Sampah organik seperti sisa makanan dan daun dapat dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik seperti plastik, logam, dan kaca bisa didaur ulang. Sedangkan sampah B3K memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari lingkungan.
Pemaparan materi dilanjutkan oleh Devi Hendra, M.Si yang menyoroti kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di berbagai daerah yang sudah melebihi kapasitas dan masih menggunakan sistem terbuka (open dumping). Ia menekankan perlunya perubahan menuju sanitary landfill serta pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah agar pengelolaan lebih berkelanjutan.
Menutup kegiatan, anggota DPRD Sumbar, Muzli M. Nur, menegaskan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya soal kebersihan, tetapi juga menyangkut kesehatan dan ekonomi masyarakat. “Sampah bisa menjadi berkah bila dikelola dengan baik. Mari jadikan gerakan pengelolaan sampah ini sebagai tanggung jawab bersama demi Pasaman yang bersih dan sehat,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh unsur DLH Provinsi Sumbar, Yosmike Yusra, dan Devi Hendra; serta diikuti Camat Lubuk Sikaping, Lotfriedo Rama; Wali Nagari Durian Tinggi, Hendra Gunawan; tokoh masyarakat, J. Imam Majolelo; Bamus; KAN; TP-PKK; LPM; perangkat nagari; tokoh pemuda; dan pelajar. Antusiasme warga terlihat tinggi karena isu pengelolaan sampah kini menjadi perhatian utama di tengah meningkatnya volume sampah rumah tangga.






