Sumbar

Dua Gempa Bermagnitudo di Atas 5 SR Terjadi di Segmen Megathrust Mentawai

7
×

Dua Gempa Bermagnitudo di Atas 5 SR Terjadi di Segmen Megathrust Mentawai

Sebarkan artikel ini
Gempa
Ilustrasi Gempa

PADANG, hantaran.co – Dua kejadian gempa dengan kekuatan magnitudo di atas 5 terjadi di titik berdekatan di wilayah Tuapejat, Pulau Sipora, Kepulauan Mentawai, Selasa (5/5/2021). Gempa menimbulkan goncangan cukup hebat dan menyebabkan kerusakan pada bangunan layanan kesehatan di kabupaten kepulauan tersebut.

Pakar gempa yang juga akademisi Universitas Andalas (Unand), Badrul Mustafa Kemal, berpendapat, jika dalam beberapa hari terakhir terjadi gempa berturut-turut dengan kekuatan maginitudo sekitar 5 di lokasi yang sama, maka bisa jadi akan terjadi gempa susulan dengan magnitudo yang mungkin lebih besar.

“Prediksi ke depan apakah akan diikuti oleh gempa besar, tidak ada rumusnya ataupun alat yang bisa memprediksi. Namun, jika dalam beberapa hari ini berturut-turut terjadi gempa kisaran 5 SR di titik yang sama, boleh jadi akan terjadi gempa besar. Kita lihat saja dalam beberapa hari ini, karena sekarang belum ada yang bisa diprediksi,” ujarnya kepada Haluan, Selasa (5/5/2021).

Seperti diketahui, pada Senin dinihari, gempa magnitudo 5,7 juga mengguncang Kepulauan Mentawai. Getaran gempa paling keras dirasakan di daerah Tuapejat dengan skala MMI IV. BMKG mencatat episentrum gempa berada di lautan, sekitar 35 kilometer dari Tuapejat pada kedalaman 29 kilometer. Sedangkan gempa magnitudo 5,7 yang terjadi pada Selasa pagi, berada di 3 kilometer tenggara Tuapejat pada kedalaman 24 kilometer.

Badrul mengatakan, dua gempa tersebut berada di segmen Megatrust Mentawai yang saat ini masih menyimpan energi besar yang belum keluar. Menurutnya, jika kekuatan gempa mencapai magnitudo 7, maka akan berpotensi menyebabkan tsunami.

“Gempa tadi pagi persis di daerah Megatrust Mentawai, sehingga berpotensi tsunami di episentrumnya, tetapi untung kekuatannya tidak sampai 7 SR meskipun lama, karena kalau tsunami biasanya kekuatannya 7 SR ke atas,” ujarnya lagi.

Badrul pun mengimbau agar masyarakat terus memantau informasi yang bersumber dari BMKG. Serta memperkuat mitigasi struktural dan nonstruktural dengan mempersiapkan segala sesuatu termasuk pengetahuan saat merespons gempa.

Sementara itu, Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan, gempa dengan magnitudo di atas 5 SR yang terjadi berturut-turut di Kepulauan Mentawai harus diwaspadai. Ditambah lagi gempa tersebut terjadi di kawasan Megatrust Mentawai.

“Gempa dengan kekuatan signifikan magnitudo 5,7 pagi ini tentu patut kita waspadai bersama karena di zona ini merupakan kawasan seismic gap Sumatra yang berpotensi terjadinya gempa besar,” kata Daryono, dikutip dari cnnindonesia.

Daryono menyebutkan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di bidang kontak antar lempeng atau biasa dikenal sebagai zona megathrust. Gempa tersebut memiliki mekanisme sumber pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan salah satu indikasi kuat bahwa gempa ini memang terjadi di zona megathrust.

Daryono menambahkan, gempa yang terjadi di Kepulauan Mentawai merupakan gempa signifikan ke-2 selama bulan Mei. Menurutnya, Pulau Sipora yang menjadi pusat dua gempa signifikan dalam 3 hari terakhir, terletak pada Segmen Megathrust Mentawai-Siberut yang memiliki magnitudo tertarget mencapai 8,9 SR. (*)

Yesi/hantaran.co