Berita

Dosen PLB FIP UNP Gelar PKM Penerapan Aplikasi Marbel Hijaiyah di SLB YPPLB Padang

×

Dosen PLB FIP UNP Gelar PKM Penerapan Aplikasi Marbel Hijaiyah di SLB YPPLB Padang

Sebarkan artikel ini

BUKITTINGGI, hantaran.co – Dosen Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang ( PLB FIP UNP) melaksanakan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) 2024 di SLB YPPLB Padang.

Kegiatan PKM ini diketuai oleh Prof. Dr. Mega Iswari Biran Asnah, M.Pd, dengan anggota Setia Budi, M.Kes, Retno Triswandari, M.Pd, dan Wendi Andika Prasetya dari Departemen Pendidikan Luar Biasa.

Dalam PKM tersebut, tim dari PLB FIP UNP memberikan pelatihan penerapan aplikasi marbel hijaiyah bagi peserta didik disabilitas runggu di SLB YPPLB Padang. Pelatihan tersebut juga diikuti oleh majelis guru yang mengajar disabilitas rungu.

“Penggunaan aplikasi marbel hijaiyah maksudnya adalah mari belajar hijaiyah dalam mengenal huruf hijaiyah melalui bahasa isyarat bagi peserta didik disabilitas runggu di SLB YPPLB Padang,” ujar Ketua Pelaksana PKM Prof. Dr. Mega Iswari melalui press release yang diterima hantaran.co, Kamis (15/8/24).

Dikatakannya, kegiatan PKM merupakan salah satu tri darma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan oleh dosen. Tujuan pelaksanaan kegiatan PKM untuk memberikan pelatihan dalam penggunaan aplikasi marbel hijaiyah berbasis android bagi peserta didik disabilitas rungu.

Aplikasi ini berisikan huruf hijaiyah, beberapa bahasa isyarat, dan kuis kuis yang harus dijawab oleh peserta didik. Selanjutnya kegiatan PKM ini dijabarkan dalam 6 bentuk kegiatan pelaksanaan.

Kegiatan pertama kata Mega Iswari adalah sosialisasi yang berisi penyampaian materi pembelajaran tentang konsep huruf hijaiyah kepada peserta didik disabilitas rungu.

Kegiatan kedua adalah pelatihan menggunakan aplikasi marbel hijaiyah yang berbasis Android. Ketiga adalah penerapan teknologi aplikasi Marbel Hijaiyah yang sudah dapat diinstal di gawai/ HP masing-masing.

Kegiatan berikutnya adalah pendampingan yang dilakukan pada saat proses sosialisasi penyampaian materi, dan pendampingan pada saat menyelesaikan soal latihan pada aplikasi Mari Belajar Hijaiyah.

“Kita juga melakukan pendampingan tindak lanjut implementasi hasil belajar pada konteks pembelajaran sesungguhnya yang dilakukan oleh peserta didik disabilitas rungu,” ucap Mega Iswari.

Dalam pelaksanaan PKM tersebut imbuhnya, Kepala SLB YPPLB Padang Desi Oktaria S.Pd beserta guru yang mengajar di kelas disabilitas rungu sangat berterima kasih kepada UNP khususnya pada tim pelaksana dari Departemen Pendidikan Luar Biasa yang telah melakukan pelatihan penerapan Aplikasi di SLB YPPLB Padang.

Menurut Kepala SLB YPPLB, kegiatan PKM yang dilaksanakan sangat membantu para guru dalam proses pembelajaran dan membantu peserta didik dalam memahami materi hijaiyah.

“Harapan kita adalah bagaimana pelatihan yang diberikan tidak hanya dapat diterapkan oleh guru dan peserta didik disabilitas rungu tapi bisa juga pada disabilitas yang lainnya,” tutur Mega Iswari.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan PKM juga dilaksanakan melalui tahapan metode seperti metode demonstrasi. Metode ini dipilih untuk menunjukkan suatu proses kerja yaitu tahap-tahap dan sistematika penerapan penggunaan aplikasi marbel ini. Demonstrasi dilakukan oleh instruktur dari dosen PLB dan mahasiswa Tehnik UNP.

Kemudian metode penugasan. Metode ini digunakan untuk memberikan tugas kepada disabilitas rungu untuk menjawab soal soal yang diberikan pada aplikasi Marbel berbasis android melalui bahasa Isyarat.

Metode ceramah. Metode ceramah digunakan untuk menyampaikan konsep-konsep yang penting kepada peserta didik disabilitas rungu yang akan dilatih dalam penggunaan Aplikasi Marbel melalui bahasa isyarat sampai peserta didik paham dan mengerti dengan huruf Hijaiyah yang akan dipelajari.

Penggunaan metode ini dengan pertimbangan bahwa metode ceramah yang dikombinasikan tanya jawab dan latihan melalui test agar memahami dan mampu mengucapkan huruf dengan baik dan benar, karena materi yang diberikan relative lebih mudah.

Selanjutnya metode tugas lapangan. Peserta didik disabilitas rungu di tugaskan untuk mempelajarinya kembali aplikasi ini dalam mengenal dan mengucapkan huruf Hijaiyah di rumah agar lancar membacanya. Sehingga bisa dilanjutkan untuk belajar membaca iqra dan dilanjutkan membaca alquran secara mandiri.

Untuk keberlanjutan program di lapangan setelah kegiatan PKM selesai dilaksanakan, tim memantau hasil yang diperoleh peserta didik disabilitas rungu serta hilirisasi kepada peserta didik berkebutuhan khusus di SLB lainnya.

“Kemudian dilakukan pendampingan untuk memonitor dan melakukan evaluasi tentang pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan,” ujar Mega Iswari. (*)

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com