Pesisir Selatan, hantaran.co – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) resmi menganggarkan kembali pembangunan Jembatan Gantung Koto Rawang, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Anggaran yang dikucurkan mencapai Rp8 miliar dan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Wakil Bupati Pesisir Selatan, Risnaldi Ibrahim, mengumumkan kepastian tersebut saat menjadi pembina apel gabungan di halaman Kantor Bupati Pesisir Selatan, Senin (4/8/2025). Menurutnya, anggaran yang sebelumnya sempat tertunda kini telah dibuka kembali dan siap direalisasikan.
“Ya, anggarannya sekitar Rp8 miliar. Memang sempat di pending, tetapi sekarang sudah dibuka dan siap direalisasikan,” ujar Risnaldi.
Ia menambahkan, informasi tersebut sekaligus menegaskan kembali pernyataan yang telah berkali-kali disampaikan Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni. Risnaldi menyebut dirinya telah bertemu langsung dengan Kepala Balai Kementerian PUPR di Padang untuk memastikan realisasi anggaran pembangunan tersebut.
Jembatan Gantung Koto Rawang mengalami kerusakan parah akibat banjir bandang yang terjadi pada 2024. Sejak saat itu, akses penghubung antara Nagari Koto Rawang dan Nagari Salido Ketek putus total. Kondisi ini menyebabkan terganggunya aktivitas warga, baik dari segi ekonomi maupun pendidikan.
Sebagai solusi sementara, Pemerintah Daerah bersama masyarakat membangun jembatan darurat dari material kayu dan balok. Namun, konstruksi tersebut tak mampu bertahan lama dan kembali rusak akibat terjangan banjir.
Pembangunan jembatan darurat pun dilakukan ulang dengan menggunakan material baja ringan. Hingga kini, jembatan sementara itu masih digunakan warga, meski dengan risiko keselamatan yang tinggi.
“Beberapa warga pernah terjatuh saat melintas, bahkan terakhir seorang warga bernama Nurhayati meninggal dunia setelah motornya terperosok ke dasar jembatan,” kata Risnaldi.
Dengan adanya kepastian pembangunan jembatan permanen, Pemerintah Kabupaten berharap konektivitas serta keselamatan warga dapat segera dipulihkan.
Selain Jembatan Gantung Koto Rawang, pembangunan jembatan pascabencana juga direncanakan di empat titik lainnya, yakni Jembatan Pelangai Gadang, Ranah Pesisir, Jembatan Limau Gadang Lumpo, IV Jurai, Jembatan Kampung Baru Tambang, IV Jurai, Jembatan Ujung Tanjung Salido, IV Jurai.
Risnaldi menyebut, anggaran pembangunan kelima jembatan itu telah tersedia, namun masih terkendala proses administrasi yang ditandai dengan adanya tanda bintang pada dokumen anggaran.
“Jika tanda bintang ini segera dihapus, dana dapat langsung digunakan untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat bencana. Ini sangat dinantikan masyarakat. Jangan sampai keterlambatan menimbulkan kekecewaan atau ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah,” jelasnya.
Risnaldi pun mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Pesisir Selatan untuk turut mendoakan agar hambatan administratif segera teratasi.
Menurutnya, tanda bintang dalam dokumen anggaran merupakan indikator bahwa dana yang telah dialokasikan belum dapat digunakan karena masih menunggu persetujuan lebih lanjut.
“Pascabencana 2024 ini meninggalkan banyak pekerjaan rumah bagi kita semua. Kita perlu bergerak cepat memulihkan kondisi, dan dana ini adalah salah satu kunci. Mari kita sama-sama doakan agar prosesnya dipermudah dan tanda bintang itu segera dihapus,” ucap Risnaldi.
Ia juga menyampaikan bahwa Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, saat ini sedang berada di Jakarta untuk melakukan komunikasi langsung dengan kementerian terkait demi mempercepat proses pencairan anggaran.
“Bupati turun langsung untuk mempercepat proses ini. Kita semua berharap langkah tersebut membuahkan hasil positif,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan memastikan akan terus mengawal dan berkoordinasi intensif dengan pemerintah provinsi serta kementerian terkait agar program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dapat segera berjalan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.