SOLOK, hantaran.co—Pondok Pesantren (Ponpes) salah satu sarana bagi umat musim untuk menuntut Ilmu khususnya pendidikan agama islam. Ponpes juga dapat sebagai gudangnya dalam mencari rida allah dan rasulnya.
Hal ini yang tergambar dari Ponpes Darul Ilmi di Jorong Kubang Gajah, Nagari Singkarak, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok.
Ponpes milik Bupati Solok Epyardi Asda itu berdiri dengan berlandaskan keridhaan dalam mencari berkah. Betapa tidak, dibangun sejak 6 tahun lalu, pesantren yang sudah mewisuda 3 angkatan itu disediakan secara gratis atau nol rupiah untuk semua santrinya.
Orang tua yang ingin mengantarkan anaknya cukup dengan membawa keyakinan dan keikhlasan. Makan, tempat tidur, ruang belajar dan lainnya disediakan dengan layak.
“Tujuan saya bangun ponpes ini hanya untuk mencari keridhaan allah dan rasul tidak lebih. Karena ada rezeki saya bangun ponpes ini dan gratis untuk semua santri. Dari makan, tidur, belajar dan semua fasilitas kami sedia dengan layak. Karena kami mengangap santri ini juga anak kami,”ucap Epyardi saat pertemuan dengan orang tua santri yang baru masuk tahun ajaran baru di Masjid Ponpes Darul Ilmi pada Rabu (13/7/2022).
Dikatakannya, di Ponpes tersebut, mengutamakan belajar alquran (tahfiz). Namun, pelajaran lain sesuai dengan peraturan pemerintah juga diberikan. Dan yang menjadi prioritas utama selain tahfiz adalah nilai akhlak dan budi pekerti.
“Saya ingin anak-anak(santri) mempunyai ilmu agama yang unggul dan juga punya adab berakhlak serta berbudi pekerti. Karena sama kita ketahui, ada pun orang yang mempunyai ilmu menjadi tidak berarti jika ia tidak memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik,”tuturnya.
Epyardi juga mengajak orang tua santri juga berperan, meski selama dalam belajar di Ponpes menjadi tanggung jawab ustadnya. Namun, orang tua dituntut terus aktif berkomunikasi melihat perkembangan anaknya.
“Untuk itu saya mengajak orang tua santri untuk berkomunikasi minimal dengan ustadnya, bagaimana perkembangan anaknya di Ponpes. Dan saya sebagai pemilik juga meminta komitmen orang tua yang sudah menyerahkan anaknya untuk belajar di Ponpes bersedia mengikuti aturan kedisiplinan untuk santri. Hal ini bertujuan agar santri mempunyai integritas yang kuat,”ucapnya.
Epyardi juga mempunyai mimpi. Jika ia diberikan kesempatan ingin membangun ponpes sampai ke tingkat SMA.
“Doakan saya sehat terus, keinginan saya ponpes ini sampai ke tingkat SMA. Dan mereka sudah lulus saya ingin kuliahkan mereka,”kata Epyardi.
Kepala Ponpes Darul Ilmi Lastuti Darni mengatakan, untuk ajaran baru Juli tahun 2022 pihaknya menerima 26 orang santri baru. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang dibatasi hanya untuk 20 orang saja.
“Ajaran baru ini memang berberda, ada penambahan 26 orang yang sebelumnya hanya 20 orang. Total semua santri saat ini ada 61 orang. Selain itu karena permintaan dari Pak Epyardi khusus tahun ini diprioritaskan anak-anak yang berasal dari Kabupapaten Solok. Sebelumnya ada yang dari Riau, Jambi dan luar daerah lainnya,”tuturnya.
Mulyadi salah seorang orang tua santri yang berasal dari Bukit Sileh mengatakan, motivasinya membawa anaknya belajar di Ponpes Darul Ilmi karena ingin anaknya menjadi seorang ulama.
“Pertama ini keinginan anak yang meminta belajar hafal alquran. Kedua ia ingin merubah sikapnya dari yang buruk ke yang lebih baik. Sama-sama kita tahu bagaimana lingkungan kita saat ini rentan dengan pengaruh buruk,”ucapnya.
Ia menambahkan, dengan belajar di Ponpes ia merasa tenang karena pelajarannya berbasis alquran sesuai dengan ajaran agama islam.
“Dan saya mendukung keinginan anak saya ini untuk masuk ke Ponpes Darul Ilmi. Saya ingin anak saya belajar ilmu agama yang mendalam di Ponpes ini berharap ia menjadi seorang ulama,”tuturnya.
(Dafit/hantaran.co)