LIMA PULUH KOTA, HANTARAN.CO — Upaya penguatan identitas dan promosi potensi nagari di Sumbar terus dilakukan melalui pemanfaatan teknologi digital. Salah satu langkah konkret tersebut tampak dalam pelaksanaan workshop pembuatan konten digital yang diselenggarakan di Nagari Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kamis (26/6) lalu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (PkM) oleh tim dari Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP). Tim yang diketuai oleh Dr. Ulfia Rahmi ini mengusung tujuan strategis, yakni membekali perangkat nagari dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengemas serta mempublikasikan potensi nagari secara digital agar lebih dikenal luas.
Dr. Ulfia menegaskan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari inisiatif digitalisasi yang telah dimulai beberapa tahun sebelumnya. “Pada 2023, kami meluncurkan website resmi nagari, nagarisariaklaweh.id. Tahun berikutnya kami kembangkan aplikasi SIPIPI untuk layanan surat menyurat. Tahun ini, kami fokus mengoptimalkan media digital untuk publikasi potensi nagari,” ujarnya kepada Haluan Minggu (29/6).
Tidak hanya menghadirkan narasumber akademis, panitia juga mengundang kepala nagari yang telah terbukti berhasil dalam pengembangan potensi lokal berbasis digital. Salah satunya adalah Nofrizal, S.Pd, NL.P, Wali Nagari Tanjuang Haro Sikabu-kabu Padang Panjang. Ia berbagi pengalaman tentang proses transformasi nagari yang dipimpinnya dari desa biasa menjadi desa wisata yang dikenal publik.
Menurut Nofrizal, pengembangan potensi nagari memerlukan sinergi antara pemerintah nagari, masyarakat, dan dukungan akademisi. Ia menekankan pentingnya identifikasi potensi lokal yang khas, pengelolaan sumber daya manusia, serta pemanfaatan media sosial sebagai etalase utama nagari di era digital ini.
Narasumber kedua, Dr. Azrul, M.Pd, seorang akademisi di bidang konten digital, memberikan pelatihan praktis tentang strategi pembuatan konten yang efektif. Ia menekankan bahwa konten digital tidak hanya berupa foto atau video, melainkan juga artikel, infografis, dan narasi visual yang menyampaikan nilai-nilai lokal.
Dr. Azrul juga mengingatkan pentingnya konsistensi dalam memproduksi konten. “Satu konten viral tidak akan cukup. Yang kita butuhkan adalah kontinuitas, agar audiens tetap terhubung dan tertarik mengikuti perkembangan potensi nagari,” ujarnya. Ia juga membimbing peserta dalam teknik fotografi, pengambilan video, hingga penulisan caption yang menarik.
Peserta tampak antusias mengikuti sesi praktik. Mereka dilatih langsung untuk membuat konten sederhana yang mampu menarik perhatian pengguna media sosial. Salah satu latihan adalah membuat narasi visual tentang objek wisata atau produk lokal yang ada di Nagari Sariak Laweh.
Wali Nagari Sariak Laweh, Alex Achmadi, menyambut baik kegiatan ini. Ia berharap workshop ini menjadi titik awal bagi perangkat nagari untuk lebih aktif mempromosikan potensi desa melalui saluran digital yang telah tersedia. “Kesempatan seperti ini harus dimanfaatkan maksimal oleh semua perangkat nagari,” ujarnya.
Di penghujung kegiatan, Dr. Ulfia kembali mengingatkan bahwa langkah awal promosi yang baik dimulai dari riset mendalam. “Kenali dulu potensi yang benar-benar khas dan belum dikenal luas. Lalu bangun narasi yang kuat tentang itu, baik dalam bentuk tulisan maupun visual,” katanya.
Ia mencontohkan beberapa potensi lokal seperti kuliner khas, kerajinan tangan, dan objek wisata alam yang dapat dijadikan materi konten. Menurutnya, promosi berbasis kekhasan budaya lokal memiliki daya tarik yang tinggi jika dikemas dengan strategi digital yang tepat.
Workshop ini diakhiri dengan sesi diskusi dan evaluasi hasil praktik peserta. Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas digital perangkat nagari, tetapi juga menjadi pemicu bagi promosi yang berkelanjutan terhadap potensi Nagari Sariak Laweh. (h/*)