Diduga Lecehkan Anak Panti Asuhan, Ketua Yayasan Bina Nusantara Isafat Dilaporkan ke KPAI

tik-tok

Ilustrasi pelecehan

PADANG, HANTARAN.CO–Guru SMK Dhuafa Padang laporkan Ketua Yayasan Bina Nusantara Isafat, ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait adanya dugaan pelecehan seksual kepada DN (korban) yang merupakan penghuni Panti Asuhan An-Annisa, Kamis (13/8).

“Saat Bimbingan Konseling dengan saya, DN siswi SMK Dhuafa ini mengaku sering dilecehkan oleh Irfan sebagai Ketua Yayasan Bina Nusantara Isafat, dengan cara memegang panggul DN. Bahkan pelecehan tersebut, tidak hanya sekali dilakukan Irfan kepada DN, tapi sudah berulang-ulang kali,”ujar Riri selaku Guru Bimbingan Konseling di SMK Dhuafa.

Riri juga menjelaskan, menurut pengakuan DN, selain kepada dirinya Irfan juga sering melakukan hal serupa kepada teman-teman yang ada di Panti An-Annisa tersebut. Sehingga membuat ia bersama temannya merasa risih karena sering dilecehkan.

DN yang tinggal di panti tersebut, takut dan tertekan untuk mengatakan pelecehan yang dialaminya tersebut kepada orang lain. Namun, karena sudah merasa sering dilecehkan oleh Irfan, DN memaksakan diri untuk menceritakan peristiwa tersebut saat Bimbingan Konseling.

“Berdasarkan laporan tersebut kami bersama majelis guru, sepakat untuk melaporkan kejadian tersebut kepada KPAI agar ditindak lanjuti,”kata Riri lagi.

Riri juga menambahkan, sebenarnya kecurigaan guru terhadap kejanggalan yang terjadi di Panti An-Annisa sudah lama sekali. Pasalnya, pada tahun 2019 lalu ada dua orang anak penghuni panti, sudah tidak perawan lagi. Hal tersebut, diketahui ketika anak tersebut dirawat di rumah sakit.

“Kami sebenarnya sudah merasa janggal dengan kejadian tahun lalu. Pasalnya, anak panti yang masih di bawah umur sudah tidak perawan lagi. Apa penyebabnya dan siapa pelakunya sampai saat ini kami tidak tahu,”tuturnya lagi.

Riri mengatakan, saat ini pihaknya sudah memiliki bukti berbentuk rekaman vidio pengakuan dari DN tersebut. Bukti ini nantinya akan dikembangkan, guna memperkuat dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Panti An-annisa.

“Saat ini DN mengalami tekanan batin di Panti An-Annisa, bahkan saat ini DN tidak diperbolehkan keluar dari panti oleh pengurus panti tersebut,”kata Riri lagi.

Dari keterangan para guru, Irfan selaku Ketua Yayasan Bina Nusantara Isafat, tinggal di Panti An-Annisa bersama istrinya. Dimana panti tersebut, merupakan panti yang dikhususkan untuk wanita.

“Irfan bersama dengan istrinya tinggal di Panti asuhan An-Annisa tersebut,” Riri lagi.

Sementara itu, terkait dugaan pelecehan seksual tersebut Irfan selaku Ketua Yayasan Bina Nusantara Isafat mengatakan, akan menempuh jalur hukum jika tuduhan tersebut tidak terbukti nantinya.

“Saya tidak tahu dengan tuduhan tersebut. Bahkan apa bentuk pelecehannya saya tidak tahu. Siapa korbannya, dimana saya lakukan saya tidak tahu. Tetapi jika apa yang dituduhkan tersebut tidak ada buktinya maka saya akan menempuh jalur hukum nantinya,”ucap Irfan.

(Chairul/Hantaran.co)

Exit mobile version