Ekonomi

Demi Bertahan di Masa Pandemi, Bos Kerang Rebus Beralih Jualan Jus Buah

×

Demi Bertahan di Masa Pandemi, Bos Kerang Rebus Beralih Jualan Jus Buah

Sebarkan artikel ini
Pandemi
Wandi bos kerang rebus beralih jualan jus buah untuk bertahan hidup di masa pandemi Covid-19, Rabu (27/10/21). Fardi

PADANG, hantaran.co – Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu yang terdampak Covid-19. Para pelaku UMKM terpaksa harus putar otak untuk bisa bertahan hidup dan tumbuh berkembang.

Salah seorang pelaku usaha bernama Wandi warga Kelurahan Jati yang dulunya bos kerang rebus, kini beralih berjualan jus buah di pinggir Jalan Kota Padang, demi bertahan hidup di masa pandemi Covid-19.

“Pendapatan anjlok, keuangan menipis. Berjualan ini salah satu usaha saya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujarnya, Rabu (27/10/2021).

Dia bercerita, awal mula pandemi memang menjadi pukulan terberatnya, yang saat itu masih berjualan kerang rebus. Semakin lama kelamaan keterbatasan modal menjadi masalah untuk terus menjalankan usahanya tersebut.

Dirinya terus memutar otak agar roda keuangan terus berputar dan kemudi kapal operasional tidak macet di tengah jalan, namun hal tersebut tidak bertahan lama, dan merasa sia-sia.

Ia mengakui di masa pandemi sangat susah penjualan dengan omset di bawah 50 persen dari pendapatannya sehari-hari. Sebab, penjualan sehari hanya satu atau dua pembeli saja, di tambah adanya PPKM.

“Saat itu penjualan sangat susah, modal saja tidak cukup untuk esoknya. Lalu, adanya PPKM yang melarang pembeli untuk makan di tempat, dan jam untuk berjualan di atur. Terdampak banyak bagi saya, hingga akhirnya saya gulung tikar,” ujarnya.

Disaat beberapa pelaku usaha pasrah dengan keadaan, dirinya terus berfikir dan mencari celah untuk terus menjual dan berdagang, hingga akhirnya memilih berjualan jus di pinggir jalan Kis Mangunsarkoro, Kelurahan Jati Baru, dengan mendirikan kios kecil.

“Pandemi Covid-19 ini membuat kita harus selalu berfikir dan jelih melihat peluang guna bisa bertahan hidup dan tumbuh berkembang,” kata pria berusia 35 tahun itu.

Lebih jauh ia menceritakan, meskipun jualan jus yang dijualnya saat ini tidak menguntungkan banyak, namun setidaknya mampu memenuhi kehidupannya sehari-hari.

“Penjualan sepi, dan menurun karena di masa pandemi ini banyak juga pelaku usaha yang membuka minuman. Tapi saya bersyukur, kebutuhan dapur terpenuhi,” katanya lagi.

Wandi menyediakan jus nanas, jeruk, semangka, sirsak, naga, wortel, timun, belimbing, alpukat dan lainnya secara murni maupun kombinasi.

Buah-buahan itu dibeli dari pedagang di pusat perbelanjaan Pasar Raya Padang dan pasar tradisional lainnya di Kota Padang. Bahkan ada juga yang langsung mengantar ke kiosnya.

Dikatakannya, satu gelas jus yang ia jual untuk saat ini dihargai antara Rp5 ribu sampai Rp15 sesuai jenis buah dan mengikuti harga jual di pasaran.

Wandi mengatakan, pelanggan yang kebanyakan kebanyakan pegawai maupun karyawan, dan kaum milenial. Menurutnya karena kemurnian cita rasa, sehingga kesegarannya begitu terasa.

Salah seorang pelanggan, Awen (38) mengatakan, jus buatan Wandi unggul dari jualan jus di tempat lain, karena rasa dan kekentalan ekstrak buahnya.

“Saya suka minum jus ini untuk pelepas dahaga dan penyegar di waktu panas. Apalagi karena jus yang dijual rasa buahnya terasa, beda dengan yang lain,” ucapnya. (*)

Fardi/hantaran.co

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com