DEBAT PILGUB II, Pedomani Adat dan Agama

Sumbar

Masjid Raya Sumbar. IST

PADANG, hantaran.co — Sementara itu dari kalangan ulama, Buya Masoed Abidin menekankan bahwa hal yang perlu dipastikan terlebih dulu adalah berlangsungnya Pilkada yang aman dan damai di Sumbar. Sebab, dari proses seperti itulah akan muncul pemimpin yang betul-betul bekerja sepenuh hati untuk masyarakat.

“Siapa pun yang terpilih nanti, agar dapat membangun Sumbar dengan mengacu kepada adat, kebudayaan, dan agama yang telah mengakar di Sumbar. Visi dan misi harusnya merencanakan pembangunan jangka panjang,” kata Masoed Rabu (2/12/2020).

Selain itu, kata Masoed, karena karakteristik Sumbar yang kental terhadap nilai-nilai adat dan agama, maka pemimpin Sumbar ke depan haruslah sosok yang paham dengan adat dan kebudayaan Sumbar, serta memahami persoalan agama.

“Selain itu, pemimpin yang dekat dengan masyarakat yang akan terpilih di Pilkada nanti. Mendekati masyarakat tentu dengan program dan visi dan misi yang jelas untuk kemajuan Sumbar,” kata Masoed.

Sementara itu, Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar Sayuti Datuak Rajo Pangulu dalam pertemuan dengan empat kandidat di Kantor LKAAM Sumbar pekan lalu mengatakan, gubernur dan wagub terpilih nanti harus menjadi mitra bagi niniak mamak serta dapat mengakomodir harapan masyarakat.

“Kami berharap hadirnya Gubernur Sumbar untuk semua warga Sumbar. Bukan menjadi gubernur partai atau gubernur bagi kelompok tertentu. Jangan sampai membuat kotak-kotak. Ciptakan pemerintahan yang bersih tanpa korupsi, serta jagalah muruah Minangkabau,” kata Sayuti. (*)

Riga/hantaran.co

Exit mobile version