Berita

Dari Kalimantan Utara Pakai Sepeda Ontel, Mbah Bejo Tiba di Pasaman Barat

14
×

Dari Kalimantan Utara Pakai Sepeda Ontel, Mbah Bejo Tiba di Pasaman Barat

Sebarkan artikel ini
sepeda ontel mbah bejo pasaman barat
Dengan sepeda ontel kuno, Mbah Bejo (54) asal Kabupaten Gulungan Tanjung Selor,Kalimantan Utara akhirnya tiba di Kabupaten Pasaman Barat

PASBAR, Hantaran.co–Dengan sepeda ontel kuno, Mbah Bejo (54) asal Kabupaten Gulungan Tanjung Selor,Kalimantan Utara akhirnya tiba di Kabupaten Pasaman Barat. Ia pun bertemu dengan Bupati Pasbar Yulianto pada Selasa (9/2) siang. Perjuangan Mbah Bejo tidak mudah. Ia harus mengayuh sepedanya selama setahun di mulai pada Februari tahun 2020 lalu.

Karena semangatnya itu pula Bupati Yulianto mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Mbah Bejo sehingga bisa berjumpa dengan dirinya.

Yulianto menyerahkan piagam penghargaan yang didampingi oleh Kasran, Ketua Komunitas Ontel Kuno (KOK) Pasbar, dan Bahrul Ulum Ketua Kompax Pasbar di Lobi kantor bupati. Apalagi dari segi usia Mbah Bejo tidak muda lagi tentunya secara tidak langsung akan dinilai kalau kesehatan sudah mulai terganggu.

“Nyatanya tidak. Mbah Bejo dengan penuh semangat mengayuh sepeda selama setahun hingga bisa bertemu dengan saya. Tentunya Mbah Bejo tidak hanya bertemu saya saja. Sudah banyak pengalaman yang diperoleh Mbah Bejo selama berjalanan. Banyak bertemu dengan beragam suku dan agama, beragam pekerjaan orang yang Dia lihat. Saya pribadi salut dengan semangat dan keberanian dari Mbah Bejo,”kata Yulianto.

Ia menambahkan, sebagai kepala daerah Kabupaten Pasaman Barat mengucapkan selamat kepada Mbah bejo di bumi tuah basamo. Karena ia telah berjuang untuk sampai ke Kabupaten Pasbar dan bertemu dengan banyak kalangan.

“Selamat datang di Bumi Tuah Basamo kepada Mbah Bejo. Terima kasih sudah memberdayakan bersepeda karena ini adalah warisan bangsa kita. Kepada Mbah Bejo semoga sukses,”ucap Bupati Yulianto.

Mbah Bejo menjelaskan Jelajah Nusantara Paguyuban Onto Seno sepeda ontel tersebut mulai ia lakukan pada tahun lalu 10 Januari 2020. Perjalan panjang ia lakukan itu karena kecintaannya kepada dunia sepeda termasuk sepeda tua.

“Dari Kalimantan Utara saya berangkat Januari tanggal 10 tahun lalu. Allhamdulillah berkat dukungan dari komuniti dan komunitas sepeda yang ada, saya bisa sampai di Pasaman Barat ini,”tutur Mbah Bejo.

Perjalanan tersebut dilakukan Mbah Bejo untuk menjalin silaturahmi dengan komunitas sepeda di seluruh Indonesia serta melestarikan budaya nenek moyang terdahulu dengan melakukan perjalan dengan menggunakan sepeda. Walaupun sudah tua, ia tidak patah semangat mengayuh sepeda hingga ke penjuru Indonesia.

“Misi saya ini adalah selain untuk menjalin silaturahmi juga untuk menyapa Komunitas Sepeda Ontel Nusantara yang ada di seluruh Indonesia. Saya Berharap jangan sampai besi tua (sepeda) ini sampai punah. Semoga dengan adanya Jelajah Nusantara ini bisa mengingatkan kepada masyarakat untuk kembali menunggani sepeda,”ucap Mbah Bejo.

Selama satu tahun satu bulan perjalanan tersebut, Mbah Bejo telah melalui Kota Makasar, Sulawesi, Halmahera, Soorong, Papua, Ambon, Surabaya dan kota lainnya hingga sampai di Kabupaten Pasaman Barat. Ia akan melanjutnya perjalanan menuju menuju Nias, Sumut dan terakhir menuju Titik 0 di Banda Aceh.

“Saya bangga dan bahagia sekarang ini. Karena sepeda sudah mulai di cintai sebagai salah satu rutinitas kesehatan bagi masyarakat termasuk pejabat,”tuturnya.

(Osniwati/Hantaran.co)