PAYAKUMBUH, Hantaran.co– Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Perhubungan (Dishub) menerapkan sistem Smart Card atau kartu pintar KIR. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pungutan liar dalam kepengurusan pengujian kendaraan bermotor KIR atau uji kelayakan kendaraan pada kendaraan umum, baik angkutan umum maupun kendaraan barang.
Di Payakumbuh hal itu sudah diterapkan sejak akhir 2020 lalu. Selain itu, kartu pintar atau juga disebut Blue (Bukti Lulus Uji Elektronik), sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 133 Tahun 2015 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor, dimana buku uji KIR diganti dengan kartu pintar.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh, Nofriwandi didampingi Sekretaris Hadiatul Rahmat dan Kepala UPTD Dishub Handri kepada media, Senin (11/1), menjelaskan, kendaraan baru, mutasi, dan yang memperpanjang uji KIR (berkala), mereka sudah bisa mendapatkan kartu pintar KIR sebagai pengganti buku lulus uji.
Ini merupakan kebijakan nasional melalui program Kementerian Perhubungan Darat (Hubdar). Dan tujuan utamanya, yaitu untuk menghindari terjadinya kecurangan dalam melakukan uji kelayakan kendaraan (KIR).
“Untuk suksesnya program tersebut, kami di Pemko Payakumbuh siap mendukung dengan cara mengimplementasikannya. Dengan adanya kartu pintar KIR ini, diharapkan bisa mencegah calo yang yang berada di area uji KIR. Serta untuk menekan kecurangan hasil uji, karena dalam uji KIR langsung terlihat dengan bukti foto empat sisi, dan juga untuk mencegah peredaran buku KIR palsu,” sebut Nofriwandi.
Kartu pintar KIR berisi data kendaraan, mulai dari nomor polisi, nomor mesin, nomor rangka, juga dimensi kendaraan panjang, lebar, berat kosong dan berat isi. Untuk kendaraan yang melakukan uji KIR.
Selain mendapatkan satu kartu pintar, juga mendapatkan lembar barcode dan lembar sertifikat. Barcode tersebut wajib ditempel di kaca atau bagian kendaraan, dan barcode sebagai bukti sudah melakukan uji KIR ketika ada operasi di jalan.
“Jika nanti kalau di kaca kendaraan tidak ada barcodenya, berarti belum uji KIR,” jelas Nofriwandi menegaskan.
Selain Payakumbuh, daerah di Sumbar yang sudah menerapkan kartu pintar KIR ini adalah Kota Padang, Kota Solok, Kabupaten Limapuluh Kota, Kota Padang Panjang, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok Selatan, dan Kabupaten Padang Pariaman.
Menurut Nofriwandi, di Payakumbuh terjadi peningkatan pelayanan bukan hanya untuk mobil di Payakumbuh saja. Bahkan, kendaraan dari Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi bisa numpang uji KIR di Payakumbuh, mereka bisa dilayani setelah mendapat rekomendasi dari Dishub daerah asalnya sesuai plat nomor kendaraan mereka.
Menurut dia, saat ini Payakumbuh masih terakreditasi C, dan targetnya akan terakreditasi B, sementara kendala yang dialami masih kurangnya tenaga yang punya sertifikat penguji, dan alat, ada dua komponen alat lagi untuk bisa naik akreditasi ke B.
“Tahun 2022 kami diwajibkan harus mencapai akreditasi B, kalau tidak, maka konsekuensinya tidak akan bisa melakukan uji KIR lagi,” sebut Nofriwandi.
(Zulkifli/Hantaran.co)