KesehatanSumbar

Capaian Vaksinasi Sumbar Baru 23,05%, Ini Penyebabnya

6
×

Capaian Vaksinasi Sumbar Baru 23,05%, Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
vaksin pemko solok
Ilustrasi vaksin

PADANG, HALUAN—Realisasi vaksinasi Covid-19 di Sumbar secara keseluruhan baru mencapai 23,05 persen dari total target, dan khusus bagi kalangan lanjut usia (lansia) baru menyentuh 2,9 persen. Sementara itu, Pemerintah menargetkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada Juli nanti dapat mencapai satu juta suntikan dalam sehari.

Kepala Dinas Kesahatan Sumbar Arry Yuswandi menyebutkan, jangkauan vaksinasi Covid-19 bagi kelompak lansia di Sumbar masih lemah. Hingga bulan ketiga pelaksanaan, kelompok lansia menjadi kelompok penerima vaksin terendah dari kelompok prioritas lainnya.

“Saat ini angka vaksinasi lansia masih di 2,7 persen. Kita sedang upayakan agar penerima vaksin dari kalangan lansia di Sumbar lebih luas dan menyeluruh lagi,” ujar Arry kepada Haluan, Kamis (10/6).

Menurut Arry, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan masih rendahnya realisasi vaksinasi Covid-19 di kalangan lansia. Mulai dari akses yang sulit, hingga tingkat pemahan akan pentingnya vaksin yang masih sangat rendah. Di samping itu, selama Ramadan yang lalu, pelaksanaan vaksinasi juga tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Pemprov Sumbar, sambung Arry, sudah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan capaian vaksinasi bagi kelompok lansia. Seperti, dengan mendatangi atau menjemput lansia di rumahnya untuk bisa datang ke fasilitas kesehatan (faskes) untuk menerima suntikan vaksin.

“Vaksinasi dilakukan dengan pola jemput bola, karena kemungkinan lansia datang ke Puskesmas itu sangat kecil. Jadi, pola vaksinasi yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan lansia di suatu nagari atau satu jorong, sehingga bisa dilakukan pelayanan di tempat,” ujarnya lagi.

Di samping itu, kata Arry, dalam meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19 bagi kelompok lansia, Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI juga telah menerbitkan Surat Edaran (SE) untuk memperluas jangkauan umur penerima vaskin bagi pra lansia, atau warga berusia 50 tahun ke atas. Sebab, lansia merupakan kelompok yang rentan saat tertular Covid-19.

Di sisi lain Arry menambahkan, bahwa realisasi vaksinasi bagi kelompok lain juga masih terus dikejar, seperti pelaksanaan terhadap petugas publik. Terutama, bagi tenaga pendidik yang juga menjadi prioritas menjelang pelaksanaan proses belajar tatap muka pada Juli mendatang.

Arry menambahkan, berdasarkan data Dinkes per 9 Juni 2021, jumlah realisasi vaksinasi untuk seluruh kelompok penerima yang terdiri dari tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan kalangan lansia, sudah mencapai sekitar 23,05 persen dari total sasaran penerima 874.698 orang.

Ada pun berdasarkan data Kemenkes pada laman vaksin.kemenkes.go.id, jumlah pemberian vaksin Covid-19 di Sumbar untuk dosis pertama sudah mencapai 193.263 penerima, dan dosis kedua 133.574 penerima. Ada pun total target penerima adalah 874.698 orang, yang terdiri dari kelompok lansia, tenaga kesehatan, dan pelayan publik.

Data vaksin.kemenkes.go.id juga menunjukkan, untuk vaksinasi Covid-19 bagi lansia, dari 442.033 target penerima sudah 9.992 lansia yang sudah menerima suntikan dosis I dan 7.768 penerima untuk dosis II. Kemudian untuk petugas publik capaian vaksin dosis I sudah 151.664 penerima, dan dosis II 96.635 penerima, dari target 400.274 petugas publik.

Sedangkan untuk tenaga kesehatan sudah mencapai 31.807 orang untuk dosis pertama dan 29.171 untuk dosis kedua, dari target penerima 32.391 tenaga kesehatan.

Selain itu, kata Arry, untuk pasokan ketersediaan vaksin Covid-19 di Sumbar saat ini masih mencukupi, baik untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Menurutnya, jika ketersediaan vaksin di Sumbar mulai menipis, maka akan ada tambahan pengiriman dari Kementerian Kesehatan.

“Stok vaksin semua ada di kabupaten/kota dan masih normal. Kalau pun vaksin kita kurang, Kemenkes selalu bersedia menambah. Untuk saat ini, kita optimalkan vaksin yang tersedia untuk tiga saran itu. Habiskan dulu vaksin yang ada,” katanya.

1 Juta Vaksinasi Sehari

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 nasional dengan menargetkan 700 ribu penyuntikan per hari pada Juni dan 1 juta per hari mulai Juli mendatang. Hingga saat ini, jumlah vaksin yang sudah diberikan mencapai 29 juta dosis.

“Saya telah meminta dilakukannya percepatan pelaksanaan vaksinasi massal di Indonesia. Daerah lain, provinsi lain, juga bergerak secara cepat, hari ini juga dilaksanakan di Bandung, Tanggerang, yang jumlah banyak, massal agar pada bulan Juni ini bisa sampai 700 ribu penyuntikan dosis vaksin per harinya dan 1 juta dosis per hari untuk bulan Juli nanti,” ujar Jokowi dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (9/6).

Di samping itu, Jokowi juga mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan proses vaksinasi Covid-19, seperti vaksinasi layanan tanpa turun (lantatur). Sehingga, realisasi penerima suntikan vaksin bisa semakin luas, seperti bagi pengendara roda dua dan pengemudi ojek.

“Tadi saya juga melihat langsung pelaksanaan vaksinasi drive thru untuk para pengemudi ojek. Kita harapkan proses vaksinasi ini tidak hanya berjalan di sini saja, tetapi di daerah-daerah lain di provinsi-provinsi yang lain juga bergerak secara cepat,” tuturnya.

(Darwina/Hantaran.co)