Bupati Solok dan Gubernur Sumbar Berkunjung ke Pantai Mutiara Jakarta, Singkarak Bakal Punya Amdal

bupati solok amdal singkarak

Bupati Solok Epyardi Asda bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan rombongan saat berdiskusi di Kafe Jetsi di kawasan wisata Pantai Mutiara, Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (8/12).

JAKARTA, hantaran.co–Keseriusan Bupati Solok Epyardi Asda dalam mengelola pariwisata tampaknya tak main-main. Setelah mengadakan pertemuan dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Kementrian LHK di Jakarta, dua tokoh di Sumbar tersebut mengunjungi kafe jetski yang berada di kawasan wisata Pantai Mutiara, Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (8/12) malam.

Kunjungan ke kafe yang berada di atas laut (terapung) tersebut menjadi perbandingan bagi pemerintah dalam mengelola dan menata bagi pariwisata di danau maupun di laut khususnya di Sumbar.

Epyardi Asda mengatakan, kafe jetski hanya satu dari sekian contoh pemanfaatan laut atau danau sebagai objek wisata yang banyak dibangun di Jakarta, daerah lain, maupun di Negara lain. Dengan pengelolaan yang tepat, kini kawasan di Pantai Mutiara tersebut terlihat indah dan eksotis.

Sementara di Danau Singkarak menurut Epyardi, dikatakan masih belum dengan maksimal. Hal itu terlihat dari masih banyaknya sampah yang berserakan hingga ke tengah danau.

“Bisa kita lihat, sampah bertebaran dimana-mana. Mulai dari pinggir hingga ke tengah. Ini tentunya perlu penataan yang kongkrit. Salah satunya tentunya menata pariwisata. Bahkan jika pariwisatanya bersih otomatis danau ini bisa kita jaga,”ucapnya.

Disampaikannya, ia dan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah sudah mengunjungi kafe jetsky di Pantai Mutiara Jakarta Utara. Di lokasi tersebut ia dan Buya sapaan Mahyeldi, melihat langsung bagaimana berdirinya kafe di atas laut.

“Di lokasi itu bukan lagi di tepi pantai atau danau tetapi di atas laut (terapung). Hal ini menjadi perbandingan untuk memajukan pariwisata di Sumbar khususnya di Kabupaten Solok,”ucapnya.

Dikatakannya, sesuai dengan perintah Presiden RI Joko Widodo agar dapat menarik investor, lalu mengawalnya hingga menetas. Ia mengajak investor untuk berinvestasi ke Kabupaten Solok. Bahkan dengan tegas Jokowi meminta agar Polri mengawal investasi di daerah. Jangan sampai ada yang menggangu.

“Dukungan dari Pak Jokowi jelas, juga dari kementrian. Untuk itu saya mengajak investor berinvestasi di Kabupaten Solok. Sesuai dengan diskusi saya dengan buya (Mahyeldi Asharullah),”ucapnya.

Dijelaskannya, Pemerintah Kabupaten Solok akan membuat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)  di Danau Singkarak, termasuk Kabupaten Tanah Datar.

“Saya nanti juga mengajak Bupati Tanah Datar. Karena kita tahu Danau Singkarak berada di dua kabupaten. Jadi untuk investor akan kami permudah,”tuturnya.

Pertemuan Bupati Solok Epyardi Asda dengan Dirjen KSDAE Wiratno dan dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah serta rombongan di Kementerian LHK di Jakarta, Rabu (8/12).

Epyardi menambahkan, jika ini berjalan dengan baik, sepanjang Danau Singkarak bakal terlihat cantik dan indah. Karena sudah tertata dengan konsep wisata.

Bahkan kata Epyardi, pembuatan Amdal untuk Pantai Padang juga pernah dilakukan oleh Mahyeldi saat menjadi Wali Kota Padang. Sehingga penataan di pantai tersebut dapat berjalan dengan baik.

Sebelumnya, Dinas PMTSP Naker Kabupaten Solok menjelaskan sudah ada investor yang tertarik dengan pengembangan pariwisata di Danau Singkarak. Bahkan semua persyaratan sudah diajukan.

Sekretaris DPMTSP, Bujang Latif mengatakan, selama pandemi banyak hal yang terdampak, termasuk investasi.Saat ini katanya, Pemkab berupaya menggaet investor agar mau berinvestasi di Kabupaten Solok.

“Ini bukan hal mudah menarik investor, di masa pandemi yang serba terbatas ditambah tentunya ada stigma negatif soal tanah di Sumbar. Di sini CV.Anam Daro tertarik mengembangkan wisata. Dan kami di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) dan Tenaga Kerja (Naker) Kabupaten Solok menyambut baik ini,”ucap Bujang Latif.

Lebih lanjut diungkapkannya, selama ini Kabupaten Solok belum berhasil mencapai target dalam urusan penanaman modal baik yang ditargetkan provinsi maupun pusat. Dengan adanya investor yang masuk ke Kabupaten Solok menjadi iklim yang baik untuk pariwisata.

(Dafit/Hantaran.co)

Exit mobile version