BPN Sumbar Serahkan Ganti Rugi Lahan untuk Jalan Tol

Tol Sumbar

Tol Sumbar. IST

PADANG, hantaran.co — Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumatera Barat menyerahkan ganti rugi tanah sebesar Rp8 miliar kepada 18 warga pemilik lahan yang terdampak proyek pengerjaan jalan tol ruas Padang Pariaman-Pekanbaru, Selasa (3/11/2020). Uang ganti rugi tersebut diberikan untuk 24 bidang tanah di titik kilometer 3,2-4,20.

Kepala BPN Sumbar, Saiful, menyebutkan, proses pembebasan lahan untuk proyek jalan tol ruas Padang Pariaman-Pekanbaru di kilometer 3,2-4,20 hingga saat ini telah mencapai 97 persen. Sementara sisanya masih dalam proses pengurusan berkas-berkas persyaratan penerimaan ganti rugi.

“Penerima ganti kerugian ada sebanyak 18 orang dengan nominal sekitar Rp8 miliar. Alhamdulillah sejak penetapan lokasi (penlok) kami terima dari gubernur, kami langsung bekerja selama sekitar empat bulan untuk pembebasan lahan ini,” katanya.

Ia mengatakan, tidak ada kendala berarti yang dihadapi BPN selama proses pembebasan lahan tersebut, karena warga pemilik lahan pada umumnya menerima ganti rugi yang ditawarkan.

“Kalau untuk masyarakat yang menggugat saat ini, sebenarnya mereka sudah menerima. Hanya saja, karena prosesnya sudah berjalan di Mahkamah Agung (MA), tentu harus diselesaikan terlebih dahulu. Jika sudah selesai, baru dibahas kembali dengan masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno menyampaikan, lahan di kilometer 3,2-4,20, yang saat ini belum dibebaskan, akan segera diselesaikan. Tim akan terus melakukan sosialisasi agar lahan tersebut segera bebas. Uang ganti pun, ucapnya, sudah disiapkan.

“Kalau untuk kendala, pasti ada. Karena yang terkena itu sebagian besar kan tanah ulayat. Tapi insya Allah bisa segera diselesaikan,” katanya.

Lebih jauh, ia mengakui jalan tol dari Riau memang lebih cepat selesai dibanding Sumbar. Ia menyebut, hal ini menjadi rumit karena lahan di Sumbar sebagian besar adalah tanah ulayat, yang pada dasarnya tidak dimiliki oleh perorangan, seperti yang ada di Riau. “Rumit mengerjakannya, karena memang itu tanah ulayat. Namun inilah budaya kita,” ujarnya.

Ia yakin dan percaya niat baik pasti akan diterima masyarakat. Ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah merelakan tanahnya untuk pembangunan jalan tol. “Pembangunan ini untuk kita semua. Semoga melepaskan tanah ini menjadi amal jariyah bagi masyarakat,” ujarnya. (*)

Hamdani/hantaran.co

Exit mobile version