Bertemu Jokowi, Putin Ingatkan Jasa Rusia Untuk Indonesia di Masa Lampau

JAKARTA, hantaran.co – Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kremlin, Kamis (30/6/2022). Dalam pidatonya, ia mengingatkan Jokowi soal jasa Rusia yang dahulu banyak membantu Indonesia di awal kemerdekaan.

“Saya ingatkan kembali bahwa negara kami membantu Indonesia membangun kenegaraan dan memperkuat posisi republik muda ini (saat itu) di kancah internasional,” ujar Putin saat konferensi pers bersama Jokowi dikutip CNN Indonesia.

Putin juga menyinggung soal peran negaranya membantu pembangunan infrastruktur Indonesia. Saat itu, Rusia diklaim banyak mengirim spesialis insinyur dan kontraktor ke Indonesia.

Misalnya, Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah salah satu bangunan bersejarah yang juga diciptakan atas karya arsitek dari Uni Soviet.

“Karena partisipasi mereka fasilitas infrastruktur transportasi dan industri besar, stadion, rumah sakit, dan institusi penting lain dibangun di Indonesia. Banyak di antara bangunan itu yang beroperasi hingga hari ini,” ucapnya.

Lalu bagaimana sebenarnya sejarah antara Rusia dengan kemerdekaan Republik Indonesia?

Dosen hubungan internasional di Universitas Katolik Santo Thomas, Kosman Samosir, mengatakan Indonesia memiliki hubungan sejarah yang erat dengan Rusia yang dimulai ketika Uni Soviet, nama Rusia zaman dulu, mendukung kemerdekaan RI dari Belanda pada 1945.

“Presiden pertama Indonesia, Soekarno, memiliki hubungan dekat dengan Uni Soviet saat kemerdekaan, dan itu berarti Indonesia saat ini memiliki keterikatan moral dengan Rusia,” kata Kosman kepada South China Morning Post.

Pernyataan yang sama juga disampaikan pengamat politik Rusia dari Universitas Indonesia, Fahrurodji. Menurutnya, Rusia, termasuk juga Ukraina sebagai bagian dari Uni Soviet di masa lalu, memiliki hubungan historis dengan Indonesia karena pernah membantu memperjuangkan kemerdekaan RI.

“Memang benar, bahwa hubungan historis Indonesia, Uni Soviet menjadi bagian penting dalam pertimbangan menyikapi konflik Rusia, Ukraina hari ini. Mengingat Rusia dan Ukraina kala itu adalah bentuk negara Uni Soviet, sehingga memberikan dukungan penuh kepada Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan, khususnya di forum internasional di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB),” ujarnya pada wartawan.

Berdasarkan situs Kementerian Luar Negeri RI, Uni Soviet merupakan salah satu negara yang menyambut baik kemerdekaan Indonesia saat RI mencoba mendapatkan pengakuan dunia internasional pada 1945-1950.

Uni Soviet kala itu berulang kali menuntut PBB untuk menghentikan agresi militer Belanda dan mengimbau dunia global mengakui Indonesia sebagai negara merdeka. Negara itu juga mengecam segala bentuk kolonialisme.

Lebih jauh dijelaskan, Uni Soviet juga merupakan negara yang berperan besar dalam masalah pembebasan Irian Barat. Kala itu, Indonesia diberikan seluruh peralatan militer Uni Soviet untuk mengatasi masalah tersebut.

Rusia setelah itu menjadi sumber senjata dan perangkat keras militer yang signifikan bagi Indonesia. Hingga kini, cukup banyak alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia berasal dari Rusia.

hantaran/rel

Exit mobile version