Fokus

Bertemu dengan Pimpinan Harian Haluan, Gubernur Sumbar Bicara Soal Tingkatkan Literasi Ekonomi Syariah

5
×

Bertemu dengan Pimpinan Harian Haluan, Gubernur Sumbar Bicara Soal Tingkatkan Literasi Ekonomi Syariah

Sebarkan artikel ini
Literasi
Gubernur Sumbar Mahyeldi saat berbincang dengan Pemimpin Umum/Penanggung Jawab Harian Haluan Zul Effendi, Sabtu (7/6) di Istana Gubernur Sumbar. Isu ekonomi syariah menjadi topik pembahasan utama dalam pertemuan tersebut. TIO FURQAN

PADANG, hantaran.co — Masih rendahnya literasi ekonomi syariah di Sumatra Barat membuat sistem perekonomian berbasis syariat Islam itu belum dapat diterapkan sepenuhnya. Untuk itu, dalam mengembangkan ekonomi syariah, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) terus menggandeng berbagai pihak.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah kepada Haluan di Istana Gubernur Sumbar, Sabtu (5/6). Ia mengatakan, untuk meningkatkan literasi ekonomi syariah di tengah masyarakat, Pemprov Sumbar terus menggiatkan berbagai sosialisasi.

Selain itu, pihaknya bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNKS) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di daerah-daerah terus menyosialisasikan peningkatan literasi ekonomi syariah. Termasuk juga dengan pihak perbankan syariah, Baitul Mal Wattamwil (BMT), Ormas Islam, Koperasi, Baznas, hingga Dewan Masjid Sumbar dan media massa.

Ia mengatakan, sitem ekonomi syariah adalah sistem yang sejalan dengan falsafah Minangkabau, Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Namun, pada kenyataannya, masih banyak masyarakat Sumbar yang belum melek dengan ekonomi syariah.

“Masih banyak masyarakat yang tidak paham apa itu ekonomi syariah. Nah, ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami dalam membumikan ekonomi syariah di Sumbar,” kata Gubernur Mahyeldi yang juga Ketua MES Sumbar itu.

Ia menjelaskan, ekonomi syariah tidak hanya menyangkut soal perbankan syariah. Ekonomi syariah, ucapnya, mencakup seluruh sektor kehidupan manusia. Untuk itu, dalam pengembangannya, ekonomi syariah harus menyentuh seluruh elemen masyarakat.

Mahyeldi mengatakan, edukasi ekonomi syariah sejak dini perlu ditanamkan agar generasi muda tidak asing dengan kata syariah. Pasalnya, ekonomi syariah bukanlah suatu yang baru, karena sistem ini sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Hanya, penerapannya masih belum kaffah dalam sistem ekonomi dan perbankan yang ada saat ini.

“Untuk itu, ekonomi syariah harus terus ditanamkan agar generasi nanti tidak asing dengan sistem ekonomi yang diajarkan Rasulullah ini,” ucapnya lagi.

Dalam meningkatkan literasi ekonomi syariah, sambungnya, Pemprov Sumbar telah dan akan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, mulai dari instansi pemerintahan, lembaga perbankan, ormas Islam, pihak swasta, dan seterusnya. Termasuk dengan masjid dan koperasi. Lebih-lebih koperasi memiliki sistem yang sejalan dengan konsep ekonomi syariah.

Selain itu, masjid-masjid sebagai pusat ekonomi umat juga akan menggerakkan koperasi berbasis syariah. Pengelolaannya dioptimalkan, dengan bersinergi bersama usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada.

Selain edukasi, percepatan konversi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumbar atau Bank Nagari ke syariah juga terus dikebut. Sehingga diharapkan rencana tersebut secepatnya dapat terwujud.

“Dalam usaha percepatan konversi ke syariah tersebut, Komisaris Bank Nagari telah mengunjungi tokoh-tokoh yang berinvestasi di Bank Nagari. Targetnya, InsyaAllah tahun ini bisa terwujud,” ujarnya. (*)

Hamdani/hantaran.co