Nasional

BEM Unmul Dipanggil Polisi, Politisi PAN Harap Polisi Kedepankan Sisi Humanis

11
×

BEM Unmul Dipanggil Polisi, Politisi PAN Harap Polisi Kedepankan Sisi Humanis

Sebarkan artikel ini
Legislator
Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus. IST

JAKARTA, hataran.co — Anggota DPR RI dari fraksi PAN, Guspardi Gaus, menyayangkan pemanggilan presiden BEM Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Pemanggilan ini  buntut unggahan organisasinya lewat media sosial yang menyebut Wapres Ma’ruf Amin sebagai Patung Istana.

Menurutnya, pihak kepolisian jangan terlalu reaktif menyikapi kritik yang di sampaikan para mahasiswa kepada wakil Presiden. “Kebebasan berekspresi mahasiswa harus dihargai sebagai bentuk kepedulian dan harapan masyarakat kepada pemimpin,” ujar Politisi PAN ini, Kamis (11/11/2021).

Ia menilai agar jangan cepat-cepat memberi penilaian pada mahasiswa, harus ditelaah dengan baik, apalagi aparat melakukan pemanggilan. Daripada melakukan pemanggilan untuk klarifikasi, akan lebih bagus polisi melakukan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana bijak bermedsos. “Kebebasan berekspresi dan mengemukakan pendapat perlu disampaikan secara baik, dan kritik yang diberikan sebaiknya kritik membangun,”  ujar anggota komisi II DPR RI itu.

Legislator dapil Sumatera Barat 2 ini pun menyayangkan sikap Rektorat Unmul yang memaksa BEM KM Unmul meminta maaf atas pernyataan mereka. Apalagi presiden BEM Unmul  telah menyatakan bahwa tidak ada niatan sama sekali untuk merendahkan harkat dan martabat secara individu (Wapres Ma’ruf Amin). Ia berharap agar rektorat tidak perlu berlebihan dalam menyikapi bentuk aspirasi mahasiswanya.

Oleh karena itu, ia berharap pihak kepolisisn harus berhati-hati melihat persoalan kritik dari mahsiswa Unmul ini.  Utamakan pendekatan preventif dan mengedepankan sisi  humanis dalam rangka proses edukasi kepada mahasiswa dalam  menyampaiakan kritik terhadap kebijakan publik atau kinerja pejabat publik yang berjalan tidak sebagaimana semestinya. ” Intinya jangan ada  arogansi  dan sikap represif dari petugas dalam merespon permasalahan ini,” pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.

Sebelumya diberitakan, BEM Universitas Mulawarman Samarinda memposting seruan aksi yang diunggah melalui akun Instagram @bemkmunmul saat Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin bertandang ke Kota Tepian pada Selasa (2/11/2021), mencuri perhatian. Seruan aksi Kaltim Berduka “Patung Istana Merdeka” Datang ke Samarinda .

Buntut dari unggahan tersebut, Satreskrim Polresta Samarinda melayangkan pemanggilan kepada Presiden BEM-KM, Unmul Abdul Muhammad Rachim. Surat panggilan polisi kepada mahasiswa atas kritikan tersebut juga tersebar luas melalui grup WhatsApp. Dalam surat tersebut, pemanggilan dijadwalkan hari Rabu 10 November 2012.

Ditemui terpisah, Rachim yang juga dikonfirmasi turut membenarkan telah menerima surat panggilan polisi bernomor B/1808/XI/2021. “Ya, ada pemanggilan (polisi),” sebut Rachim. (*)

Leni/hantaran.co