kesehatan

Begini Perkembangan Kasus Covid-19 di Sumbar dan Nasional Hingga Saat Ini

×

Begini Perkembangan Kasus Covid-19 di Sumbar dan Nasional Hingga Saat Ini

Sebarkan artikel ini
Satgas
Uji sampel Covid-19. Ilustrasi

PADANG, hantaran.co — Hingga 17 November 2020, dalam keterangan tertulis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar menyebutkan bahwa sejauh ini sudah 17.486 warga Sumbar pernah terinfeksi oleh Covid-19. Jumlah itu diperoleh setelah terjadi penambahan 108 kasus positif harian terbaru, hasil pemeriksaan dari 400 sampel swab.

“Selain itu ada tambahan pasien sembuh sebanyak 126 orang, sehingga total sembuh menjadi 14.677 orang, dan tambahan pasien meninggal sembilan orang sehingga total sudah 368 warga Sumbar terinfeksi Covid-19 yang meninggal dunia,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nasional Wiku Adisasmito, dalam rilis kasus positif Covid-19 mingguan menyebutkan, pada pekan ini terjadi perkembangan kasus Covid-19 di tingkat nasional yang mengalami peningkatan hingga 17,8 persen.

“Perkembangan kasus positif mingguan. Di minggu ini terlihat perkembangan kasus Covid-19 di tingkat nasional cenderung ke arah yang kurang baik dibandingkan pekan sebelumnya. Pada level nasional, di pekan ini terjadi peningkatan kasus positif sebesar 17,8 persen,” kata Wiku dalam YouTube Setpres, Selasa (17/11/2020).

Ia mengatakan, pekan ini peningkatan kasus positif secara signifikan dari biasanya. Sebab, selama ini hanya di kisaran 5-8 persen. Karena itu, Wiku meminta masyarakat memperhatikan lagi dan mematuhi protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

“Peningkatan ini cukup signifikan dibanding biasanya jika terjadi kenaikan kasus positif hanya di kisaran 5-8 persen saja selama ini. Mohon ini menjadi perhatian kita bersama. Ini adalah perkembangan ke arah yang kurang baik karena kasus positif terus mengalami peningkatan,” ujarnya.

Wiku mengingatkan, agar warga tidak lengah dan merasa aman untuk berkerumun dan tidak menjaga diri. Wiku juga memaparkan peningkatan kasus positif pada 5 besar kenaikan tertinggi mengalami kenaikan yang signifikan.

“Pekan lalu kenaikan tertinggi hanya 919 kasus baru. Namun pekan ini kenaikan tertinggi berada di angka 2.377 kasus baru. Saya apresiasi kepada Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat yang berhasil keluar dari lima besar kenaikan kasus tertinggi pada pekan ini,” kata Wiku lagi.

Wiku pun meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk berupaya menekan angka kasus Covid-19. Ia berharap, kenaikan kasus pada pekan lalu tak kembali terulang pada pekan berikutnya.

“Saya betul-betul mohon kepada pemerintah setempat untuk menekan angka kasus. Mohon tindak tegas kepada masyarakat yang berkerumun dan tidak melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai apa yang kita alami di pekan lalu terulang kembali di pekan-pekan berikutnya,” ucapnya lagi.

Menurutnya, jika memang kenaikan angka disebabkan oleh laju infeksi, baik karena beberapa momentum seperti terjadinya demonstrasi maupun libur panjang, maka hal ini perlu dijadikan bahan evaluasi bagi pemerintah. Hal ini untuk meningkatkan upaya antisipasi kenaikan kasus ke depannya. Ia melanjutkan, namun hal ini berbeda jika kenaikan kasus ini imbas dari meningkatnya testing yang sedang dilakukan di beberapa daerah.

“Maka saya hendak mengucapkan apresiasi terhadap upaya heroik pemerintah daerah untuk terbuka akan tingginya kasus yang pada akhirnya dapat menyelamatkan banyak jiwa karena testing bernilai deteksi dini yang dapat meningkatkan angka kesembuhan dan otomatis menurunkan angka kematian,” kata Wiku. (*)

HLN/hantaran.co