MENTAWAI,HALUAN- Warga Kabupaten Kepulauan Mentawai hingga kini masih menghadapi persoalan krisis bahan bakar minyak (BBM). Situasi ini sudah berada di tahap yang kian mengkhawatirkan dan perlu perhatian khusus.
Sejak satu pekan terakhir, stok persediaan BBM di sejumlah SPBU yang ada di Tua Pejat habis. Begitupun dengan kios-kios penjual minyak eceran warga yang tutup karena ketiadaan stok.
Kelangkaan ini menyebabkan sejumlah sektor vital, termasuk transportasi laut antar-pulau dan distribusi logistik kebutuhan pokok lumpuh.
Hingga kini warga Mentawai masih menunggu datangnya kapal pengangkut stok BBM dari Kota Padang. Nelayan di Pulau Sipora Nelson Saleileiubaja mengatakan, kosongnya stok BBM di wilayah itu sudah terjadi sejak satu minggu terakhir.
Situasi seperti ini sudah berulangkali terjadi namun tetap saja tidak menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan lainnya.
“Kami tidak bisa melaut karena stok BBM Habis. Ini hari ketiga tangki minyak di Boat benar-benar kosong sama sekali,” ujarnya kepada Haluan ditemui di Dermaga Tua Pejat Sabtu (3/5/2025). Selama pasokan BBM habis, ucap Salileu, ekonomi ratusan nelayan di Pulau Sipora bisa dikatakan lumpuh tidak bergerak sama sekali.
Apalagi, untuk mencari ikan di lautan lepas Samudra Hindia, dibutuhkan stok BBM yang tidak sedikit. Sambil menunggu datangnya pasokan stok BBM yang diangkut kapal Pertamina dari Padang, para nelayan di Pulau Sipora terpaksa mengisi waktu luang dengan memperbaiki jala tangkap ikan.
“Sebagai masyarakat nelayan kami berharap pemerintah daerah dan Pertamina bisa memastikan ketersediaan stok BBM di seluruh wilayah Kepulauan Mentawai,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Gabriel Kristianto Saleilei. Juru mudi Boat pengangkut wisatawan ke spot-spot wisata yang ada di Mentawai ini menyatakan kelangkaan BBM dalah salah satu penghambat kemajuan pariwisata Mentawai.
“Seperti hari ini, ada lima orang turis asal Inggris dan Amerika yang terpaksa menunda keberangkatan menuju lokasi Diving dan Surfing karena habisnya stok BBM,” ujarnya.
Salaleubaja berharap persoalan kelangkaan BBM di Mentawai harus segera diakhiri karena telah berdampak langsung terhadap sumber penghidupan masyarakat Mentawai.
“Pemerintah harus mempercepat distribusi BBM serta mengusulkan adanya penambahan armada kapal pengangkut bahan bakar. Persoalan ini harus jadi perhatian serius bagi Bupati Mentawai dan jajarannya,” pungkasnya.
(Fauzi/Hantaran.co)