Bank Nagari Sudah 8 Langkah Menuju Bank Syariah

Dirut Bank Nagari, M Irsyad. IST

PADANG, hantaran.co — PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Barat atau Bank Nagari akan resmi beroperasi dengan status bank syariah selambat November 2021.

Hal itu sesuai amanat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 30 November 2019  yang  menyetujui konversi Bank Nagari dari bank konvensional menjadi bank umum syariah.

Direktur Utama Bank Nagari, Muhamad Irsyad mengatakan berbagai kesiapan, seperti edukasi terhadap SDM dan penyesuaian Standar Operasional Prosedur telah dilakukan.

“Saat ini kami sudah berada di langkah 8 dari 9 langkah yang harus dijalankan dalam proses menjadi bank umum syariah,” ujar M Irsyad pada Haluan, Selasa (22/9/2020) di Bank Nagari Jl. Pemuda No.21 Padang.

Tahapan ke delapan itu dikatakannya adalah mendapatkan persetujuan sekaligus memberikan sosialisasi/edukasi atau pemahaman kepada nasabah tentang prinsip bank syariah.

“Dengan jumlah nasabah Bank Nagari yang kini tercatat sekitar 1,8 Juta orang, memang membutuhkan waktu untuk mensosialisasikannya.

Namun Insya Allah berbagai tahapan sudah kita lalui dan kita ingin bisa secepatnya akan terwujud.  Pegawai sudah kita berikan edukasi atau pendidikan agar bisa bertransaksi secara syariah.

Ada 1.800 orang pegawai kita. Semua sudah kita siapkan agar nanti mampu melayani nasabah untuk bertransaksi secara syariah sesuai amanah ,” katanya lagi.

Sementara itu di era pandemi saat ini, Bank Nagari juga mendorong digitalisasi perbankan karena  transaksi tatap muka secara langsung sudah berkurang.

Alhamdulillah, selama masa pandemi, transaksi digital kita sesuai target bisa meningkat 40 persen. Hal ini juga mendorong peningkatan pendapatan pendapatan non bunga atau Fee Based Income kita.

Dengan perbaikan teknologi, Fee Based Income  Bank Nagari yang dulu paling banyak hanya di angka Rp180 Juta-an, langsung melonjak signifikan menjadi Rp2 miliar per bulan.

Sekarang pendapatan dari Fee Based Income kita kita rata-rata sudah di angka Rp3 miliar per bulan, dengan biaya teknologi hanya separuhnya ,” tambah M. Irsyad lebih jauh.

Sekaitan pandemi, M. Irsyad mengatakan Bank Nagari juga menyesuaikan target keuangannya karena memperhitungkan dampak pandemi.

Perubahan Rencana Bisnis Bank (RBB) dilakukan dari sisi kualitas kredit, pertumbuhan bisnis serta target perolehan laba/profitabilitas.

Target kredit 2020 Bank Nagari setelah direvisi adalah Rp19,411 Triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) 2020 sesudah revisi menjadi Rp19,681 Triliun dan laba setelah pajak 2020 diproyeksikan Rp256 Miliar.

Sedangkan realisasi kredit hingga akhir Juli 2020 Rp18,986 Triliun.  Realisasi DPK akhir Juli 2020 Rp19,936 Triliun dan realisasi laba hingga akhir Juli 2020 Rp173,4 Triliun. 

Afrianita/hantaran.co

Exit mobile version