Bank Nagari Luncurkan KUR Syariah

Bank

Dirut Bank Nagari Muhamad Irsyad bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Kepala OJK Sumbar Misran Pasaribu, Kepala BI Perwakilan Sumbar Wahyu Purnama A, dan Sekretaris MES Sumbar Ahmad Wira saat peluncuran “KUR Syariah Bank Nagari” di kantor pusat bank itu Jalan Pemuda No.21 Padang, pada Selasa (2/2/2021). AFRIANITA

PADANG, hantaran.co -– Dari plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Nagari sebanyak Rp1,2 triliun pada 2021, senilai Rp200 miliar akan disalurkan dengan pola syariah (KUR) Syariah oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumbar atau Bank Nagari.

Hal itu disampaikan Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari, Muhamad Irsyad, saat peluncuran “KUR Syariah Bank Nagari” di kantor pusat bank tersebut, Jalan Pemuda No.21 Padang, Selasa (2/2/2021).

Turut hadir dalam peluncuran itu, Direktur Operasional, Syafrizal, Direktur Kredit dan Syariah, Gusti Candra, Direktur Keuangan Sania Putra, Direktur Kepatuhan, Restu Wirawan, serta Komisaris Utama  Bank Nagari Hamdani.

Selain itu juga hadir Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar, Misran Pasaribu, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumbar, Wahyu Purnama A, dan Sekretaris Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumbar, Ahmad Wira.

Dirut Bank Nagari, Muhamad Irsyad  menyampaikan, peluncuran KUR Syariah menjadi bukti keseriusan Bank Nagari dalam mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumbar.

“KUR Syariah  memberikan kekuatan baru bagi kami untuk lebih mengembangkan pembiayaan produktif bagi pelaku usaha di Sumbar dengan pola syariah, yang Insya Allah akan berkah,” tuturnya.

KUR Syariah akan disalurkan dengan pembebanan margin bagi nasabah sebesar 6%, dengan 3 skim yaitu KUR Syariah Super Mikro (plafon sampai Rp10 juta) , KUR Syariah Mikro (di atas Rp10 juta hingga Rp50 juta), kemudian KUR Syariah Kecil (di atas Rp50 juta hingga Rp500 juta).

KUR Syariah akan disalurkan oleh petugas khusus yang memang disiapkan oleh Bank Nagari untuk menyentuh nasabah UMKM,  Marketing Officer Syariah (MOS), dan Petugas Kredit Mikro (PKM) akan menjadi garda terdepan dalam proses pelaksanaan pencairan KUR Syariah.

Akses jaringan kantor Bank Nagari sudah bisa diakses untuk KUR Syariah, terdapat 5 Kantor Cabang Syariah, 4 Capem Syariah, dan 119 kantor layanan syariah yang tersebar di seluruh Sumbar.

“Persyaratan pembiayaan kepada nasabah pun tidak terlalu memberatkan karena memang didesain untuk bisa menyentuh seluruh elemen masyarakat, sampai segmen ibu rumah tangga pun bisa dibantu dengan KUR Syariah,” ucapnya.

Muhamad Irsyad mengatakan, hingga Desember 2020, aset Bank Nagari telah mencapai  Rp26 triliun.  Sedangkan aset Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Nagari sekitar Rp2,3 triliun.

“Jika kita bandingkan, aset UUS Bank Nagari pada tahun 2019 hanya Rp1,7 triliun saja, artinya aset UUS mampu bertumbuh Rp500 miliar lebih pada tahun 2020 meskipun pandemi,” tuturnya.

Kepala Perwakilan BI Sumbar, Wahyu Purnama A, mengatakan, plafon KUR Syariah Bank Nagari Rp200 miliar merupakan  nilai yang besar, jika dibandingkan dengan plafon BPD lainnya di Indonesia.

“Meskipun  pangsa pasar bank syariah masih relatif kecil, dengan peluncuran KUR Syariah Bank Nagari ini kami optimis peluang pasar syariah semakin terbuka lebar,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris MES Sumbar, Ahmad Wira, juga memberi apresiasi atas peluncuran KUR Syariah Bank Nagari dan berharap KUR Syariah mampu mendorong sektor UMKM Sumbar. Kepala OJK Sumbar, Misran Pasaribu, Misran Pasaribu juga memuji kinerja keuangan Bank  Nagari, termasuk kinerja UUS bank itu.

Disebutkan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp20,4 triliun, dengan rincian konvensional Rp18,3 triliun dan UUS sebesar Rp2,1 triliun. “Sementara itu pembiayaan syariah  pada tahun 2020 sebesar Rp1,58 triliun naik Rp73 miliar atau tumbuh sebesar 4,83 persen dari tahun 2019,” ucap Misran.

Misran juga mengatakan, sejalan dengan semangat membangun ekonomi syariah, OJK senantiasa mendorong konversi Bank Nagari menjadi bank syariah .

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, mengharapkan, agar KUR Syariah Bank Nagari bisa menjadi pendorong  pengembangan ekonomi masyarakat di Sumbar yang dominannya adalah sektor UMKM.

“Kita masyarakat ABS-SBK, syariah itu bukan pilihan tapi sebuah keniscayaan karena ini merupakan perintah Allah SWT yang wajib hukumnya kita jalankan. Jadi kalau ada kendala dalam prosesnya itu biasa,” kata Irwan.

Dikatakannya, dengan fungsi sebagai  agen pembangunan di daerah, salah satu tugas Bank Nagari adalah  membantu masyarakat dengan memberikan pembiayaan untuk pengembangan ekonomi produktif bagi masyarakat dan KUR Syariah ini  menjadi salah satu instrumennya.

Kegiatan peluncuran ini diakhiri dengan pelepasan tenaga  Marketing Officer Syariah oleh Gubernur Sumbar dalam rangka  akselerasi pengembangan ekonomi syariah di Sumatera Barat. (*)

Afrianita/hantaran.co

Exit mobile version