Berita

Bamboo Park School Sebagai Strategi Kepemimpinan dalam Mendukung Terwujudnya  Pembelajaran Mendalam

0
×

Bamboo Park School Sebagai Strategi Kepemimpinan dalam Mendukung Terwujudnya  Pembelajaran Mendalam

Sebarkan artikel ini
DASRIL, S.Pd., M.Pd (Kepala SDN 18 Campago Guguak Bulek)

Oleh : DASRIL, S.Pd., M.Pd

(Kepala SDN 18 Campago Guguak Bulek Kota Bukittinggi)

SD Negeri 18 Campago Guguk Bulek merupakan sekolah dasar negeri yang telah berdiri sejak tahun 1982 dan berlokasi di Jalan Abdul Manan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Sekolah ini dikelilingi rumpun bambu mulai dari sepanjang jalan masuk sekitar 200 meter ke  lokasi  sekolah sampai di sekitar sekolah penuh dengan rumpun bambu bahkan sudah menutupi bagian depan sekolah, sehingga sekolah ini dijuluki oleh masyarakat sekitar dengan sekolah parak batuang atau sekolah rumpun bambu.

Sebagai pemimpin pembelajaran, menuntut saya menjadi pemimpin transformatif yang mampu menggerakkan perubahan positif di sekolah. Saya berpikir, bagaimana  memaksimalkan seluruh aset di sekolah untuk  mendorong guru meningkatkan inovasi praktik pedagogis, menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, mitra yang kuat dengan orang tua dan komunitas, serta pemanfaatan teknologi digital secara optimal. Dalam melaksanakan aksi ini tentu saja ada tantangan yang dihadapi seperti resistensi perubahan artinya keengganan atau penolakan seseorang atau kelompok terhadap perubahan. Tantangan berikutnya literasi belum menjadi prioritas artinya baik di sekolah maupun di rumah belum menyadari arti pentingnya membaca. Kegiatan membaca hanya menjadi kegiatan penyelesaian akademik dan tugas semata. Membaca masih didasari sikap paksaan pemenuhan kewajiban, bukan sebagai sarana hiburan dan kebutuhan. Selain itu tantangan berikutnya  bagaimana merangkul orang tua dan pemangku kepentingan lainnya agar memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar murid,  tidak mudah untuk kolaborasi yang setara dan bermakna artinya setiap suara dihargai sebagai kontribusi penting untuk meningkatkan praktik pembelajaran sehingga suasana terbuka dan inklusif yang mendorong setiap individu  memberikan  masukan berharga. 

Sebagai kepala sekolah ketiga hal di atas menjadi tantangan tersendiri bagi saya, untuk mengembalikan branding negatif , ibaratnya mengubah ah menjadi wah, oh menjadi wow, butuh inovasi dan kolaborasi dari semua pihak, akan tetapi tidak salah rasanya kita mencoba untuk  memulai dengan cara meningkatan kualitas sekolah dengan berbagai program yang  inovatif.

Sebagai kepala sekolah sebelum merencanakan program di satuan pendidikan, saya melakukan analisis kondisi riil untuk mengakomodasi kebutuhan murid  dan mendapatkan gambaran kapasitas sumber daya dan kebutuhan satuan pendidikan yang akan mendukung pembelajaran yang berdampak.

Tiga strategi berbasis aset Bamboo park school yang dimiliki sekolah kemudian diintegrasikan ke dalam program untuk mencapai hasil belajar yang optimal dan berdampak positif bagi satuan pendidikan, tiga langkah tersebut memiliki akronim sebagai berikut: 1) Sagusanov Bambu (satu guru satu inovasi dari bambu. 2) Pegalinu  Bambu  (penggerak gerakan literasi numerasi) Langkah 3) Serumpun Bambu (sekolah, rumah, dan pemberdayaan komunitas. Hasil dari ketiga aksi di atas membuahkan hasil yang menggembirakan 1)Sagusanov Bambu telah berdampak positif dalam meningkatkan kompetensi guru, sebanyak tujuh  dari delapan orang guru berhasil merancang pembelajaran dengan media inovatif dari bambu,  artinya 87.5 % meningkatkan praktik pedagogis guru dalam merancang strategi pembelajaran, meningkatkan kesadaran guru akan pentingnya pembelajaran yang berpusat kepada murid, meningkatnya motivasi serta kreativitas guru dalam membuat media inovasi. 2)Pegalinu Bambu berhasil meningkatkan minat baca siswa, lahirnya  tujuh sudut literasi bambu,  3 buku puisi digital tentang bambu, buku referensi  beragam lebih dari 2000, buku referensi digital 525, adanya kerjasama dengan 3 rumah baca dan satu pustaka daerah. Selain itu program ini juga akan mengembangkan karakter siswa, diantaranya berani, kritis, dan kreatif. 3) Serumpun Bambu dapat meningkatkan dukungan dan keterlibatan dari orang tua  dan peningkatan kolaborasi dan jaringan. Hasil dari aksi ini terbentuklah enam paguyuban, dan pengurus komite. Secara tidak langsung  dapat meningkatkan hasil rapor pendidikan dalam menyusun visi-misi satuan pendidikan 83,86 naik 11,81 %. Nilai rerata terkait partisipasi orang tua dan partisipasi peserta didik dalam pengelolaan satuan pendidikan berdasarkan survei lingkungan belajar kategori  baik 95, mengalami  kenaikan 3,84. Selain itu sekolah juga banyak mendapat penghargaan di berbagai bidang.

Dengan demikian sesuai aksi yang sudah dilakukan strategi Bamboo Park School terbukti berhasil memberikan dampak positif bagi guru, siswa, dan orang tua dalam mendukung terwujudnya pembelajaran mendalam di SDN 18 Campago Guguk Bulek Kota Bukittinggi. Semoga praktik baik ini dapat menjadi inspirasi bagi kepala sekolah dan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran mendalam di sekolahnya sesuai dengan panduan program inovasi yang sudah dibuat.