Berita

Balai Bahasa Uji Coba UKBI untuk Disabilitas Rungu

80
×

Balai Bahasa Uji Coba UKBI untuk Disabilitas Rungu

Sebarkan artikel ini
Uji Coba UKBI / ist
Uji Coba UKBI / ist

PADANG, HANTARAN.CO — Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sedang merancang tes UKBI untuk disabilitas rungu. Dengan itu, Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melaksanakan Uji Coba UKBI
Disabilitas Rungu, pada Rabu (8/10/25). Kegiatan dilaksanakan di Ruang Lukman Ali, Balai Bahasa Provinsi Sumbar, dimana kegiatan ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

Peserta kegiatan adalah siswa SMP dan SMA yang berjumlah lima orang dan berasal dari tiga SLB di Kota Padang, yaitu SLB Negeri 1 Padang (2 orang), SLB Wacana Asih (1 orang), dan SLB YPPLB (2 orang). Siswa didampingi oleh satu orang guru pendamping dari setiap sekolah. Pelaksana kegiatan adalah Tim Kerja
UKBI Balai Bahasa Provinsi Sumbar.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumbar, Rahmat mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memastikan aksesibilitas aplikasi; mendapat kecukupan informasi dalam aplikasi; mengetahui kelancaran pendaftaran dan pelaksanaan ujian; dan melakukan identifikasi atas kendala dan hambatan teknis yang terjadi. Selain itu, juga menilai kelayakan, efektivitas, dan keterpahaman soal.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada guru pendamping dan siswa yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan ini. Selama ini UKBI hanya ditujukan untuk masyarakat umum (normal). Akan tetapi,
kemahiran berbahasa juga harus dimiliki oleh masyarakat disabilitas, khususnya tuna rungu. Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar tanpa hambatan,” katanya.

Sebelum tes UKBI, peserta terlebih dahulu diberikan sosialisasi tentang UKBI bagi disabilitas rungu yang disampaikan oleh Wahyudi, M.Hum. Dalam materinya, Bapak Wahyudi menyampaikan bahwa soal UKBI
Rungu ini sama dengan UKBI biasa. Bedanya hanya pada seksi I, yaitu mendengarkan. Pada UKBI Rungu, seksi I ini disebut dengan memirsa karena pada seksi ini, peserta menonton video yang dilengkapi dengan takarir. Video pada seksi memirsa ini bisa diputar ulang satu kali lagi.

“Waktu yang disediakan untuk UKBI Rungu ini juga lebih lama, yaitu dua kali waktu maksimal UKBI biasa. Peserta melaksanakan tes UKBI paket II, yaitu seksi memirsa, merespons kaidah, membaca, dan menulis,” katanya.

Materi yang disampaikan oleh Bapak Wahyudi dijelaskan lagi oleh guru pendamping agar peserta dapat memahaminya. Mudahmudahan dengan adanya uji coba ini, paket soal UKBI yang dihasilkan nanti benar-benar dapat menguji kemahiran berbahasa Indonesia masyarakat disabilitas rungu, baik jati maupun asing. UKBI, Teruji Lebih Terpuji. (h/jum)