RIAU, hantaran.co — Menindaklajuti MoU Sumbar-Riau yang diteken pada November 2021 lalu. Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, hadir langsung dalam pertemuan singkat membahas follow up kerja sama di bidang ketahanan pangan bersama Ikatan Keluarga Minangkabau Riau (IKMR) di Pekanbaru, Sabtu (22/1/2022).
Pada kesempatan itu, gubernur memberikan apresiasi atas tanggap IKMR dalam mendukung kerja sama antara kedua provinsi. Terutama atas kecepatannya dalam distribusi dan supply kebutuhan bahan pangan dari Sumbar ke Riau.
Disampaikannya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, saat ini juga telah menyiapkan kelembagaan, berupa koperasi-koperasi yang akan mewadahi tindak lanjut kerja sama pangan itu.
Sementara dari segi ketersediaan bahan pangan, seperti beras saja, pada tahun 2021 mengalami surplus hingga 600 ribu ton, demikian juga dengan sayur dan buah. Dengan begitu, menurutnya sangat terbuka peluang untuk men-supply kebutuhan pangan di Riau serta provinsi lain yang ada di sekitar Sumbar.
“Pasokan produksi pertanian kita punya prospek yang sangat baik, surplus. Jadi kita harus supply ke provinsi-provinisi lainnya, salah satunya Riau. Beberapa komoditi tertentu bahkan kita bisa pasok sampai ke DKI,” ujar Gubernur.
Mahyeldi menjelaskan, setidaknya hingga 2026 nanti, pangan dari sektor pertanian memang tengah menjadi unggulan di Sumatera Barat. Mendorong produksi pertanian ini Pemerintah Provinsi juga telah mengalokasikan 10 persen APBD Sumatera Barat.
“Kita sangat serius untuk meningkatkan produksi pertanian. Kita ingin lewat MoU pangan ini sungguh-sungguh dapat meningkatkan pendapatan para petani, peternak, dan nelayan,” katanya menegaskan.
Meski demikian, ia mengakui masih ada hambatan di bidang pertanian yang harus diatasi secara bertahap, agar kualitas pangan terus meningkat dan cost produksi pertanian dapat ditekan. Dengan begitu pendapatan dari sektor pertanian akan lebih meningkat.
Sementara itu, Ketua Harian IMKR, Marjoni Hendri, mengatakan pihaknya terus menggodok tindak lanjut atas kerjasama Sumbar-Riau di bidang pangan tersebut. Menurutnya kebutuhan beras di Riau mencapai 600 ribu ton per tahun dengan defisit produksi hingga 30 persen.
Ia menambahkan Menyambut kerjasama ini, IMKR juga telah menyiapkan gudang dengan kapasitas 40 ribu ton, mendirikan gerai-gerai serta rencana kerja sama dengan jaringan ritel nasional. “Peluang pasar sangat besar dan menjanjikan. 55 cabang IKMR siap mensukseskan program ini,” katanya. (*)
hantaran.co