Padang

Air PDAM Mati, Warga Jati Gali Sumur

0
×

Air PDAM Mati, Warga Jati Gali Sumur

Sebarkan artikel ini

PADANG, HANTARAN.Co – Ketua RT 01 RW 08 Kelurahan Jati, Padang Timur Kota Padang menggali sumur imbas dari matinya air Perumda Air Minum Kota Padang sejak beberapa hari terakhir akibat bencana banjir bandang yang melanda Kota Padang.

Ketua RT 01 RW 08 Kelurahan Jati, Jon Apendi menjelaskan bahwa ide muncul berdasarkan pengalaman bencana gempa di Kota Padang pada tahun 2009 silam yang menyebabkan air padam secara menyeluruh di kota.

“Akibat air mati saya melihat langsung warga mengeluh dan memekik karena kekeringan. Bahkan walaupun keruh warga terpaksa mengambil air dari banda kali untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).

Kebetulan memiliki pompa air dan selang, Jon bersama warga setempat bergotong royong menggali sumur darurat di pinggiran sungai banda kali.

“Air ini bukan berasal dari aliran sungai tapi hasil galian. Karena kebutuhan banyak kita menggali tiga lubang,” ujarnya.

Setelah proses penggalian dan pembuatan sumur darurat selesai yang memakan waktu sekitar empat jam. Jon segera mengumumkan ke warga untuk mengambil air secara gratis. Ia mengaku, seketika warga berbondong dan antri secara tertib untuk mengambil air setelah diumumkan.

“Akan lebih banyak lagi yang datang jika warga tetangga lain tahu. Saya juga tak lupa untuk melapor ke pihak Kelurahan. Alhamdulillah inovasi ini di apresiasi,” ujarnya.

Katanya, salah seorang warganya bersedia membagikan air untuk warga tetangga yang masih berdekatan menggunakan becak.

“Ia bersedia antar jemput untuk membagikan air dan ini tidak kita pungut biaya sepeserpun,” ujarnya.

Dengan kondisi Kota Padang yang saat ini masih kekurangan air, cara ini dapat dipraktekkan dan menginspirasi wilayah lain. Baginya di tengah kondisi pasca bencana ini, seharusnya warga harus bergerak untuk berinovasi dan tidak hanya mengharapkan uluran bantuan dari pemerintah maupun stakeholder lain.

“Hal ini bisa dilakukan di wilayah yang berdekatan dengan sungai, apalagi biayanya murah tidak lebih dari 100 ribu rupiah,” ujarnya. (Dna).