BUKITTINGGI, HANTARANH.Co — Tumpukan sampah semakin menumpuk di sejumlah ruas jalan di Kota Bukittinggi sejak beberapa hari terakhir. Tumpukan sampah juga terlihat menggunung di jalan-jalan utama, memicu keluhan warga karena bau menyengat, mengganggu arus lalu lintas, dan mencoreng citra Bukittinggi sebagai kota wisata.
Pantauan dilapangan, Selasa (2/12/2025) sore, menunjukkan sampah menumpuk di dekat pintu gerbang selamat datang di Jambu Air. Kondisi serupa terlihat di beberapa titik sepanjang Jalan Jend. Sudirman, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Bypass, kawasan Pasar Bawah, dan Pasar Aur Kuning. Tumpukan juga terlihat di bawah jembatan flyover, bawah jembatan penyeberangan RSAM Bukittinggi, kawasan Mandiangin, hingga Guguak Panjang.
Sampah di dominasi kantong plastik, sisa makanan, dan limbah rumah tangga, menumpuk di sisi jalan bahkan sebagian berserakan akibat diobrak-abrik hewan.
Anto, warga Birugo, menyebut penumpukan sampah di pintu gerbang masuk Kota Bukittinggi sangat memprihatinkan. Karena merusak citra Bukittinggi sebagai kota wisata.
“Tumpukan sampah ini merusak citra Bukittinggi sebagai kota wisata. Kata petugas kebersihan, jalan di Lembah Anai putus karena bencana alam, jadi sampah tidak bisa diangkut ke Padang seperti biasanya,” ujarnya.
Untuk mengurangi bau, petugas kebersihan telah menyemprot cairan khusus di beberapa tumpukan sampah. Namun hingga kini belum diketahui kapan sampah dapat kembali diangkut ke tempat pembuangan akhir.
“Kalau beberapa hari lagi tidak diangkut, sampah bisa menggunung dan melebar ke badan jalan sehingga mengganggu lalu lintas,” tambah Anto.
Keluhan serupa datang dari pedagang di kawasan Aur Kuning. Malin, salah seorang pedagang, mengatakan sampah di pintu keluar Terminal Aur Kuning sudah menumpuk sejak empat hari lalu.
“Biasanya diambil setiap hari, tapi sejak jalan putus, sampah terus menumpuk. Selain dari pedagang, banyak juga sampah rumah tangga yang sengaja dibuang ke sini,” jelasnya.
Tumpukan sampah di sejumlah titik kini mulai menutup sebagian badan jalan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada kenyamanan wisatawan yang akan berkunjung ke Bukittinggi menjelang libur akhir tahun.(*).






