Sumbar

EMT BSMI Sisir Daerah Terisolir untuk Layani Warga Terdampak Banjir

0
×

EMT BSMI Sisir Daerah Terisolir untuk Layani Warga Terdampak Banjir

Sebarkan artikel ini

Agam, hantaran.Co— Terbatasnya layanan kesehatan dan masih terputusnya akses ke sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Agam mendorong Emergency Medical Team (EMT) Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) melakukan respon cepat.

Pada Senin (1/12/2025), tim medis tersebut menggelar bakti sosial pengobatan bagi warga yang mengungsi di Musholla Nurul Iman, Bukik Malanca, Kenagarian Malalak Timur, Kecamatan Malalak.

Ketua Tim EMT BSMI Agam, M. Djazuli menyebut kondisi lapangan masih memprihatinkan, terutama karena beberapa daerah belum bisa dijangkau akibat cuaca ekstrem.

“Di beberapa titik, akses benar-benar terputus sehingga warga tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dasar. Karena itu, kami bergerak cepat membuka pos pelayanan, melakukan triase, serta memastikan jalur rujukan tetap berjalan melalui koordinasi dengan HEOC Kabupaten Agam dan Puskesmas Malalak Timur. Situasi ini menuntut kami bekerja lebih sigap agar tidak ada warga yang terabaikan, terutama kelompok rentan,” ujarnya.

Dalam pelayanan yang dilakukan di lokasi pengungsian yang menampung sekitar 200 jiwa tersebut, tim EMT BSMI memberikan pemeriksaan kepada 9 pengungsi, terdiri dari 3 laki-laki, 5 perempuan, dan 1 anak. Sejumlah keluhan kesehatan yang ditemukan meliputi Congestive Heart Failure (CHF), katarak, post-stroke, demam, gastritis, hingga ISPA. Meski demikian, tidak ada korban dengan luka fisik akibat banjir.

Tim EMT yang terlibat dipimpin langsung oleh M. Djazuli, didampingi beberapa tenaga medis lainnya, yakni dr. Desro, Dr. Ir. Yost, Dr. Ir. Renny, dan dr. Afif Furqon. Selain memberikan layanan pengobatan, mereka juga melakukan pemantauan kesehatan berkelanjutan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya penyakit pasca bencana.

Melihat perkembangan situasi dan masih adanya dua titik pengungsian yang terisolir, EMT BSMI akan menambah layanan pengobatan pada 2 Desember 2025. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen lembaga untuk memastikan seluruh warga terdampak tetap mendapat akses kesehatan yang memadai.

“Misi kami sederhana tetapi mendesak: memastikan setiap warga terdampak tetap mendapatkan perawatan medis yang aman dan sesuai standar EMT. Kami percaya bahwa menyelamatkan satu jiwa berarti memberi harapan bagi ribuan yang lain. Itu yang menggerakkan kami untuk terus hadir di tengah masyarakat,” kata Djazuli.

BSMI menegaskan pihaknya akan terus memperkuat respons kesehatan bagi masyarakat terdampak bencana di Agam hingga situasi kembali stabil.