BeritaPeristiwa

“13 Intake Lumpuh Diterjang Banjir, Perumda Air Minum Padang Balapan dengan Waktu Pulihkan Pasokan”

0
×

“13 Intake Lumpuh Diterjang Banjir, Perumda Air Minum Padang Balapan dengan Waktu Pulihkan Pasokan”

Sebarkan artikel ini
13 Intake Lumpuh Diterjang Banjir, Perumda Air Minum Padang Balapan dengan Waktu Pulihkan Pasokan
13 Intake Lumpuh Diterjang Banjir, Perumda Air Minum Padang Balapan dengan Waktu Pulihkan Pasokan. ist

PADANG, HANTARAN.Co – Deru mesin pompa bercampur aroma lumpur masih menyelimuti sejumlah titik intake di Kota Padang. Di tengah kerusakan besar akibat banjir bandang akhir November, Perumda Air Minum Kota Padang mengabarkan kemajuan signifikan dalam upaya pemulihan pasokan air bersih. Kabar ini disampaikan Kasubag Humas Perumda, Adhie Zein, Senin (1/12/2025).

Menurut Adhie, banjir bandang tersebut merusak 13 dari 15 intake utama, memutus pasokan air bersih untuk sebagian besar wilayah Kota Padang. Kerusakan terjadi akibat terjangan lumpur dan debris yang menutup sistem aliran dan merusak sejumlah komponen vital.

“Tim kami bergerak sejak hari pertama. Fokusnya pembersihan lumpur, penggantian pipa rusak, serta peningkatan sistem pemantauan agar kerusakan seperti ini tidak terulang,” ujarnya melalui akun resmi Instagram Perumda Air Minum Kota Padang.

Wilayah yang Sudah Teraliri Air

Adhie menyebut sejumlah wilayah kini mulai kembali dialiri air bersih, khususnya pasokan yang bersumber dari IPA Paraku dengan kapasitas aliran 200 liter/detik, serta IPA Sekayan. Dua instalasi ini kini melayani daerah:
Arai Pinang, Parak Laweh, Mata Air, Cendana Mata Air, Jondul, Seberang Padang, Aur Duri, Sutomo, sebagian Simpang Haru, Parak Gadang, Pondok (sebagian), Andalas, Azizi, Polamas, Gadut, dan Padang Besi.

Untuk wilayah utara, IPA Latung di Lubuk Minturun juga mulai beroperasi dan telah mengaliri:
DPR Dadok, Maransi Raya, By Pass Air Pacah, RSUD Air Paku, sebagian Lolo Kasiak, Bungo Pasang, Sungai Sapih, Kurao Pagang Dalam, dan Durian Ratus.

Kendala Berat di IPA Gunung Pangilun

Namun tidak semua instalasi dapat pulih cepat. IPA Gunung Pangilun masih beroperasi dengan 1 dari 3 pompa akibat kondisi air baku yang sangat keruh.
“Kekurangan air baku mencapai 10.000 MTU, dan total kebutuhan yang belum terpenuhi berada di angka 20.000 MTU. Saat ini lumpur masih lebih banyak daripada air,” jelas Adhie.

Upaya Berlanjut

Proses pemulihan terus dilakukan sepanjang hari, terutama pada titik-titik intake yang masih tertutup lumpur tebal. Perumda mengimbau warga yang pasokannya belum pulih untuk tetap bersabar sembari tim teknis menyelesaikan pengerjaan di lapangan. (h/irh)