Padang, hantaran.Co–Sosok Junaidi, Kepala SMP Negeri 5 Padang sekaligus Ketua MKKS SMP Negeri Kota Padang, menjadi figur inspiratif dalam dunia pendidikan Sumatera Barat. Selama hampir satu dekade memimpin SMP Negeri 5 Padang, ia tidak hanya menorehkan berbagai capaian, tetapi juga menghadirkan kultur kolaborasi yang kuat antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan alumni.
Prestasi tertinggi yang berhasil diraih masa kepemimpinannya adalah penghargaan Mendikbud RI sebagai Sekolah Sahabat Keluarga pada tahun 2017, sebuah pencapaian yang hanya diberikan kepada tiga SMP se-Indonesia.
“Saat itu kami membangun komunikasi yang baik dengan semua pihak, menghidupkan kembali semangat gotong royong, dan memandang bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah. Saya ingin memastikan bahwa setiap anak belajar dalam lingkungan yang peduli dan ramah,” ujar Junaidi kepada Haluan beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, Junaidi juga meraih penghargaan nasional sebagai Juara II Best Practice Hari Pendidikan Nasional 2018 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI berkat inovasinya membangun kolaborasi multipihak. Hingga 2025, Junaidi bersama timnya telah mengoleksi lima penghargaan tingkat menteri.
“Saya melihat kekuatan terbesar sekolah bukan terletak pada bangunannya, tetapi pada hubungan yang saling menguatkan antara guru, orang tua, alumnus, dan masyarakat. Itu yang menjadi ruh setiap program yang kami jalankan,” tuturnya.
Perjalanan panjang Junaidi dimulai dari Balai Rupih, Simalanggang, Kabupaten Lima Puluh Kota. Lahir pada 14 Juni 1977, ia menghabiskan masa kecil di lingkungan sederhana. Pendidikan dasar ditempuh di SD Inpres 5/81 Balai Rupih, kemudian lanjut ke MTs Perguruan Islam Simalanggang dan MAN 1 Payakumbuh.
Setelah merampungkan studi S1 di IAIN Imam Bonjol Padang pada tahun 2000, ia memulai karir sebagai guru honorer di SMP Negeri 18 Padang. Jalan hidupnya berlanjut ke Pesantren Modern Terpadu Prof. Dr. Hamka pada tahun 2001, tempat berbagai pengalaman berharga ia raih, termasuk bertemu jodoh melalui kesempatan yang tak pernah ia sangka sebelumnya.
Pada 2002, Junaidi dinyatakan lulus sebagai CPNS Kota Padang dan ditempatkan di SMP Negeri 35 Padang. Di sekolah yang baru berdiri itu, ia ikut merintis sarana, budaya kerja, hingga program pendidikan bersama rekan-rekannya.
“Di SMP Negeri 35 Padang saya belajar arti dedikasi. Kami bekerja bukan hanya mengajar, tapi membangun sekolah dari nol. Di sanalah banyak fondasi karakter kepemimpinan saya terbentuk,” ucapnya.
Selama 14 tahun mengabdi di SMPN 35 Padang, ia meraih pengalaman internasional, mulai dari Ohio State University di Amerika Serikat hingga University of Adelaide di Australia. Pada 2014, ia dinobatkan sebagai Guru Berprestasi Nasional mewakili Sumatera Barat.
Sejak ditetapkan menjadi Kepala SMP Negeri 5 Padang melalui SK Wali Kota Padang pada 18 Januari 2016, Junaidi tidak pernah dipindahkan. Ia menjadi kepala sekolah dengan masa pengabdian terlama di sekolah tersebut.
Di bawah kepemimpinannya, akreditasi sekolah meningkat dari B menjadi A, sekolah meraih predikat Adiwiyata menuju nasional, dan dinobatkan sebagai Juara I Sekolah Ramah Anak tingkat Kota Padang.
Dalam bidang prestasi siswa, SMP 5 berulang kali menorehkan kemenangan, termasuk juara Gala Siswa Indonesia serta keberhasilan siswi bernama Keysa yang menjadi satu-satunya wakil Sumatera Barat di final OSN tingkat nasional tahun 2025.
Salah satu pencapaian monumental Junaidi adalah pembangunan aula sekolah berukuran 38×16 meter senilai sekitar Rp500 juta yang didirikan secara swadaya oleh guru, pegawai, orang tua, dan alumni. Aula tersebut kini menjadi pusat kegiatan sekolah, ibadah, acara masyarakat, hingga lokasi TPS pada pemilu.
Selain itu, program sosial “Spenli Peduli” yang ia gagas setiap Ramadan mampu menghimpun dana rata-rata Rp75 juta untuk membantu siswa kurang mampu, tenaga honorer, dan warga sekitar. Program serupa juga ia jalankan saat dipercaya menjadi PLT Kepala SMP Negeri 1 Padang dan SMP Negeri 25 Padang.
“Saya tidak pernah meminta jabatan. Apa pun amanah yang datang saya pandang sebagai titipan. Tugas saya adalah memastikan sekolah hadir membawa manfaat bagi semua, bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga masa depan para siswa,” tuturnya.
Sejak Agustus 2025, Junaidi kembali menantang diri dengan menempuh pendidikan S3 di Pascasarjana UIN Imam Bonjol Padang. Di sela kesibukan, ia juga memimpin MKKS SMP Negeri Kota Padang sebagai wadah penguatan profesionalisme dan kolaborasi antar kepala sekolah.
Dengan perjalanan panjang, dedikasi tanpa batas, dan rekam jejak prestasi yang konsisten, Junaidi menjadi contoh nyata bagaimana kepemimpinan berbasis integritas dan kolaborasi mampu membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan.
“Saya ingin memastikan bahwa ketika suatu hari saya tidak lagi memimpin sekolah ini, jejak kebaikan dan perubahan tetap hidup, dilanjutkan oleh generasi berikutnya,” tutur Junaidi.






