PADANG, HANTARAN.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang merilis data kejadian dan dampak bencana Hidrometeorologi yang melanda Kota Padang beberapa hari lalu.
Data tersebut terhitung dari 24 November pukul 02:56 WIB hingga sekarang. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBP Kota Padang, Hendri Zulviton mengatakan, pihaknya mencatat sebanyak 8 orang meninggal dunia, 6 orang ditemukan di kawasan Lubuk Minturun, satu orang di Ikua Koto dan satu orang di Pasie nan Tigo.
“Seluruh jenazah korban telah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan,” ujarnya.
Tidak hanya memakan korban jiwa, bencana banjir juga berdampak terhadap masyarakat Padang sebanyak 31.845 jiwa. Sementara sebanyak 19.259 warga yang harus mengungsi dari kediaman mereka ke posko-posko yang telah tersebar di berbagai titik aman Kota Padang.
Banjir yang melanda Kota Padang juga berdampak ke infrastruktur, BPBD mencatat sebanyak 156 unit rumah warga mengalami kerusakan mulai dari ringan hingga rusak berat. Tiga ruas jalan utama dilaporkan rusak berat, di Kecamatan Pauh, akses jalan sepanjang 60 meter putus total.
Fasilitas ibadah ikut terdampak, satu musala di Lambung Bukit, Pauh, dilaporkan rusak berat dan tiga bangunan Sekolah Dasar (SD) mengalami rusak berat, sehingga mengganggu aktivitas belajar mengajar.
Kemudian lima jembatan rusak berat yang tersebar di Kecamatan Kuranji, Pauh, dan Koto Tangah. Hendri menambahkan, kejadian hujan deras dengan intensitas tinggi terjadi pada pukul 01.20 WIB dan daerah Tabing Banda Gadang merupakan kelurahan pertama yang dilanda banjir yang terjadi pukul 03.00 WIB.
BPBD Kota Padang menegaskan bahwa data ini masih bersifat dinamis. Pusdalops akan terus melakukan pemutakhiran data setiap harinya seiring dengan proses asesmen yang dilakukan tim di lapangan. Pemerintah mengimbau warga untuk tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi.
“Tetap siaga terhadap bencana susulan seperti Pohon Tumbang, angin Puting Beliung, longsor, banjir, banjir Bandang dan bencana lainnya,” ujarnya (Dna)
