Sijunjung, hantaran.Co–Di sebuah Jorong terpencil di di Nagari Padang Sibusuak Kecamatan Kupitan Kabupaten Sijunjung Sumatra Barat, mimpi sederhana seorang petani akhirnya menjadi kenyataan. Azneldi (50 tahun), sebelumnya tak pernah membayangkan dirinya bisa memiliki rekening bank sendiri selayaknya masyarakat di perkotaan. Rasanya seperti sebuah kemewahan yang jauh dari jangkauan orang kampung seperti dirinya.
Tetapi semua itu berubah dengan Kehadiran BRILink selaku agen Laku Pandai Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang telah membantu dirinya dan masyarakat lainnya di sekitar wilayah kampung tersebut bisa mengakses layanan perbankan meski berdomisili jauh dari kantor bank.
“Dulunya saya pikir memiliki rekening bank hanya bisa dilakukan oleh orang kota saja. Tetapi dengan kehadiran Agen BRILink yang berada sangat dekat dari rumah, kita bisa menabung atau menarik uang,” ujarnya.
Begitupun halnya dengan Desrison (46 tahun), dulu ia harus menempuh perjalanan yang cukup jauh hampir setiap hari untuk menarik uang tunai atau pun transfer pembelian kebutuhan barang-barang di bengkel yang dibelinya melalui toko online.
Kini berkat kehadiran agen BRILink di warung-warung terdekat, Desrison yang memiliki usaha bengkel motor itu kini bisa mengakses layanan bank hanya dalam waktu yang sangat singkat. Hemat waktu dan ia juga terbantu.
Efrizal (48 tahun), juga sangat terbantu dengan kehadiran Agen BRILink karena hanya beberapa langkah dari rumah, melalui Agen BRILink terdekat kiriman uang untuk sang anak yang sedang menempuh pendidikan di Lampung, saat itu juga masuk ke rekening anaknya langsung.
Pelayanan yang diberikan Agen BRILink, selayaknya seperti di kantor cabang perbankan. Mulai dari pembukaan rekening tabungan (Basic Saving Account/BSA) simpanan maksimal hingga Rp20 juta), setor tunai, tarik tunai, pembayaran angsuran, transfer hingga reveral kredit, semua bisa dilakukan .
Selama ini masyarakat di wilayah pedesaan kesulitan mengakses layanan perbankan karena berbagai kendala seperti jarak yang jauh, infrastruktur yang kurang mendukung, biaya tinggi serta minimnya literasi (pemahaman) keuangan.
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 yang diadakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat inklusi atau akses masyarakat di pedesaan terhadap layanan keuangan baru sekitar 70,13 persen, masih ada celah 29 persen lagi.
Program Laku Pandai (Layanan Perbankan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif) telah mempermudah masyarakat yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan terutama yang berada di pedesaan.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat komitmennya dalam memberikan solusi keuangan yang menyeluruh. Melalui jaringan Agen BRILink yang tersebar di seluruh Indonesia, BRI berperan aktif sebagai pelopor inklusi keuangan.
Hal itu sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 76 Tahun 2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan Masyarakat.
BRI juga turut mendukung Asta Cita keenam dan ketiga yaitu membangun dari desa guna mendorong pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan serta meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas dan mendorong kewirausahaan.
AgenBRILink merupakan perluasan layanan di mana BRI menjalin kerja sama dengan nasabah BRI sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online dengan konsep sharing fee.
Seperti cerita Asrianto, panggilan Pak Malin, pemilik toko kelontong “Kedai Ratu” di Jorong Tapi Balai Nagari Padang Sibusuak Kecamatan Kupitan Kabupaten Sijunjung yang sudah lebih dari 10 tahun menjadi Agen BRILink.
Kehadirannya sebagai Agen BRILink, telah menjadi solusi bagi masyarakat di kampung tersebut yang sebagai besar berprofesi sebagai petani dan berkebun untuk mendapatkan akses berbagai produk keuangan perbankan.
Dulu dalam sehari sebelum Agen BRILink tumbuh bak jamur, ia bisa mencatatkan 40 hingga 50 transaksi sehari dengan nilai nominal bisa mencapai Rp500 juta. Dalam sebulan bisa dihitung saja, lebih dari seribu transaksi.
“Kebanyakan transaksi adalah untuk kebutuhan transfer dan tarik tunai, beli pulsa, juga segala macam pembayaran. Dalam sehari dulu transaksi bisa mencapai ratusan juta rupiah,” ujarnya ketika dikonfirmasi Haluan, Selasa (14/11/2025).
Sekarang dikatakannya, transaksi sudah mulai berkurang menjadi sepuluh atau belasan transaksi saja sehari dengan nominalnya jutaan atau bisa Rp100 juta tergantung kondisi.
Ia mengatakan awallnya ditawari untuk menjadi Agen BRILink oleh Kepala Unit BRI Padang Sibusuk. Setelah mengurus dokumen yang diperlukan, serta deposit Rp3 juta, sebulan kemudian Mesin Electronic Data Capture (EDC) diantar ke kedainya.
Setiap hari Asrianto rata-rata menyediakan deposit untuk kebutuhan transaksi harian sekitar Rp40 juta hingga Rp50 jutaan. “Ada langganan saya, itu bisa tiap hari transfer dan tarik tunai ,” ceritanya.
Dengan menjadi Agen BRILink, Asrianto mengaku bisa mendapatkan keuntungan yang lumayan baik dari sharing fee atau komisi dari BRI serta dari biaya layanan yang didapatkan dari pelanggannya.
Uniknya, ia tidak pernah mematok biaya jasa layanan sejumlah nominal tertentu kepada pelanggannya. Prinsipnya ia menolong masyarakat di kampungnya, tidak peduli mau diberi atau tidak.
“Berapa pun yang diberi pelanggan saya terima. Bahkan ada juga yang transfer tiap hari tanpa memberikan uang lebih, tetap saya bantu transfer. Kalau yang namanya rezeki itu Alhamdulillah tetap ada saja,” sebutnya.
Ditambahkannya ada yang transfer hanya Rp500 ribu, tetapi kemudian memberikan jasa layanan Rp50 ribu. Ada juga yang transfer lebih banyak hingga Rp2 juta, tetapi memberi Rp10 ribu.
“Alhamdulillah banyak sekali manfaat menjadi Agen BRILink karena masyarakat sekitar bisa terbantu, kita sebagai agen juga mendapatkan keuntungan yang sangat lumayan sambil tetap bisa menjalankan usaha sendiri,” ceritanya.
Lebih 38 Ribu Agen BRILink di Sumbar, Transaksi Rp46,136 Triliun
PT Bank Rakyat Indonesia melalui BRI Region 3 Padang, mencatat sebanyak 31,291 juta transaksi oleh agen BRILink dengan nilai mencapai Rp46,136 triliun hingga November 2025.
Regional CEO BRI Region 3 Padang, Riza Pahlevi mengatakan terdapat lebih dari 38 ribu agen BRILink, yang tersebar di 19 kabupaten dan kota di Sumatra Barat.
“Total 38.806 Agen BRILink, terbanyak di BO Khatib Sulaiman Padang 6.480 agen,” ujar Regional CEO BRI Region 3 Padang, Riza Pahlevi ketika dikonfirmasi Haluan di Padang, Selasa (11/11/2025).
Kehadiran Agen BRILink, lanjutnya tak hanya memperkuat literasi keuangan masyakarat tetapi juga sumber pertumbuhan berkelanjutan bagi BRI termasuk dalam penghimpunan dana murah (CASA).
“Keberadaan Agen BRILink telah menambah pembukaan 4.177 rekening baru dan berhasil menghimpun dana murah atau CASA sebesar Rp576,900 miliar posisi November 2025,” jelasnya lagi.
Riza menambahkan, bagi masyarakat yang tertarik menjadi Agen BRILink, prosesnya tergolong mudah dan tidak membutuhkan modal besar. Calon agen hanya perlu menyiapkan beberapa dokumen.
Diantaranya seperti fotokopi KTP, bukti kepemilikan rekening BRI, serta legalitas usaha—mulai dari Surat Keterangan Usaha dari RT/RW hingga izin resmi lain seperti SIUP, SITU, TDP, atau akta pendirian bagi badan usaha.
Selain itu, calon agen juga wajib melampirkan formulir pengajuan dan perjanjian kerja sama BRILink, lalu menyerahkan seluruh berkas ke unit kerja BRI terdekat, baik Kantor Cabang, KCP, BRI Unit, maupun Teras BRI untuk proses verifikasi dan persetujuan.
OJK Sumbar Dorong Peningkatan Agen Laku Pandai
Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat mencatat hingga September 2025, jumlah agen Laku Pandai mencapai 48.559 agen, tersebar di seluruh kabupaten dan kota wilayah itu.
Kepala OJK Sumatera Barat, Roni Nazra kepada Haluan di Padang, Rabu (26/11) mengatakan saat ini terdapat 9 bank umum yang menjadi penyelenggara Laku Pandai di Sumatera Barat.
“Dari seluruh daerah, Kota Padang menempati posisi tertinggi dengan 10.095 agen, menjadi pusat aktivitas transaksi terbesar di Sumbar,” ujar Roni .
Sepanjang tahun berjalan hingga TW III-2025, transaksi melalui agen Laku Pandai menunjukkan aktivitas yang sangat tinggi. Tercatat 310.856 transaksi dilakukan melalui agen.
Layanan transaksi yang dilakukan mencakup tarik tunai, setor tunai, pembayaran, transfer, serta layanan perbankan dasar lainnya yang selama ini sulit dijangkau oleh sebagian masyarakat di daerah.
Agen Laku Pandai juga berperan dalam memperluas kepemilikan rekening bagi masyarakat kecil melalui pembukaan Basic Saving Account (BSA). Pada TW III-2025, terdapat 1.145 rekening BSA baru yang dibuka.
Jumlah nasabah BSA juga meningkat dari 175.025 nasabah pada TW II-2025 menjadi 176.170 nasabah pada TW III-2025, menunjukkan adanya perluasan akses masyarakat terhadap layanan simpanan formal.
Ditambahkannya OJK bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang telah terbentuk di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Barat terus mendorong peningkatan jumlah agen Laku Pandai.
Keberadaan Agen BRILink tidak sekadar menghadirkan layanan perbankan di tengah keterbatasan infrastruktur pedesaan, tetapi menjadi jembatan yang menghubungkan masyarakat desa dengan ekosistem ekonomi modern.
Ia menembus batas geografi yang dulu mengisolasi, menghadirkan layanan keuangan tanpa batas dan memberikan peluang bagi masyarakat yang selama ini berada jauh dari jangkauan. (Afrianita)







