rekrutmen
BeritaPeristiwa

Ribuan Warga Terdampak Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Solok, Evakuasi Masih Berlangsung

0
×

Ribuan Warga Terdampak Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Solok, Evakuasi Masih Berlangsung

Sebarkan artikel ini
Ribuan Warga Terdampak Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Solok
Ribuan Warga Terdampak Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Solok. ist

AROSUKA, HANTARAN.Co — Ribuan warga di Kabupaten Solok terdampak bencana hidrometeorologi basah yang melanda sejak 24 hingga 27 November 2025. Curah hujan ekstrem memicu banjir besar, longsor, kerusakan infrastruktur, serta ratusan rumah rusak di berbagai kecamatan. Hingga Jumat (28/11/2025), proses evakuasi masih terus dilakukan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD.

Banjir paling parah terjadi di Kecamatan Kubung, khususnya di Nagari Selayo. Jorong Batu Palano terendam akibat luapan Sungai Batang Gawan. Infrastruktur irigasi Bandar Panjang Selayo rusak dan tidak lagi mampu mengairi sekitar 3.000 hektare lahan. Sebanyak 80 kepala keluarga atau 800 jiwa terdampak langsung, sementara 7 rumah dilaporkan hanyut di Jorong Sawah Sudut. Total, 850 kepala keluarga atau 2.400 jiwa terdampak banjir di nagari tersebut. Sejumlah sekolah ikut terendam, termasuk SMP 1 Kubung, SMA 1 Kubung, serta empat SD negeri. Sebelas rumah ibadah turut terdampak, dan Jembatan Bawah Kubang hanyut diterjang arus.

Di Nagari Koto Hilalang, banjir dan longsor merusak sejumlah fasilitas, mulai dari jembatan, irigasi, jalan, kantor jorong, hingga satu unit sarana air bersih dan pembangkit listrik mikrohidro. Sebanyak 94 kepala keluarga terdampak dengan kerusakan lahan pertanian mencapai 10 hektare.

Longsor juga memutus ruas jalan kabupaten di Jorong Kapalo Koto, Nagari Gantung Ciri. Sementara itu, Nagari Koto Baru mencatat kerusakan cukup parah di lima jorong dengan 145 kepala keluarga terdampak. Delapan rumah rusak berat, 20 rusak sedang, dan 88 rusak ringan.

Di Kecamatan Junjung Sirih, dampak banjir meluas di Nagari Muaro Pingai dan Paninggahan dengan total lebih dari 1.500 jiwa terdampak. Sekitar 200 rumah dilaporkan rusak sedang. Puluhan keluarga mengungsi ke lapangan dan masjid setelah rumah mereka terendam dan sejumlah jembatan terputus.

Kecamatan X Koto Singkarak mencatat kerusakan terluas di sektor lahan pertanian. Di Nagari Saniangbaka, sekitar 100 hektare sawah terdampak, di samping rusaknya tiga jembatan, dua sekolah, mushalla, serta puluhan rumah rusak berat. Nagari Koto Sani melaporkan 83 kepala keluarga terdampak, dengan 168 orang harus mengungsi.

Nagari Sumani mencatat satu jembatan rusak berat, 113 hektare lahan terdampak, 127 rumah terendam, dan satu masjid rusak. Sementara di Kecamatan Gunung Talang, longsor di ruas nasional Padang–Lubuk Selasih menyebabkan tiga warga mengalami luka berat yang kini dirawat intensif di RS Arosuka. Sejumlah rumah di Nagari Koto Gadang Guguak dan Cupak rusak berat akibat diterjang material longsor dan pohon tumbang.

Kecamatan Bukit Sundi, Pantai Cermin, dan Lembang Jaya juga melaporkan kerusakan rumah, jembatan, dan irigasi. Sementara di Kecamatan Danau Kembar, akses jalan Pakan Salasa–Batu Putiah terputus akibat longsor. Sementara Kecamatan Lembah Gumanti mencatat kerusakan lahan pertanian sebanyak 1.150 hektare dan sejumlah rumah rusak di beberapa jorong.

BPBD Kabupaten Solok bersama TNI, Polri, BNPB, BMKG, Tagana, PMI, serta berbagai dinas terkait telah mengaktifkan posko bencana dan dapur umum. Pembersihan material longsor dilakukan oleh BPJN, BMCKTR, dan Dinas PUPR. Evakuasi warga terus dilakukan menggunakan perahu karet.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Marizal, S.Sos., MM., menyatakan bahwa kondisi di lapangan masih sangat dinamis dan membutuhkan penanganan cepat.

“Fokus kami saat ini adalah evakuasi warga dan pemenuhan kebutuhan mendesak. Banyak akses yang terputus, peralatan terbatas, sehingga kami berupaya maksimal agar seluruh warga terdampak bisa tertangani,” ujarnya.

Marizal juga menegaskan bahwa pendataan kerusakan dan kebutuhan pasca bencana terus dilakukan untuk dasar rehabilitasi dan rekonstruksi.

“Kami butuh dukungan tambahan, terutama logistik, perahu karet, dan perlengkapan pengungsian. Koordinasi lintas sektor terus diperkuat.” ucapnya.

Kebutuhan mendesak mencakup sembako, makanan siap saji, selimut, bantal, family kit, jaket, mantel, serta tambahan perahu karet. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan menjaga kebersihan lingkungan agar saluran air tidak tersumbat. (h/wnd)

Penulis: Wandi Malin