rekrutmen
BeritaPeristiwa

Banjir dan Longsor Landa Pesisir Selatan, 21.280 Warga Dilaporkan Terdampak dan Mengungsi

0
×

Banjir dan Longsor Landa Pesisir Selatan, 21.280 Warga Dilaporkan Terdampak dan Mengungsi

Sebarkan artikel ini
Banjir dan Longsor Landa Pesisir Selatan, 21.280 Warga Dilaporkan Terdampak dan Mengungsi
Banjir dan Longsor Landa Pesisir Selatan, 21.280 Warga Dilaporkan Terdampak dan Mengungsi. ist

PESISIR SELATAN, HANTARAN.Co — Hujan berintensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dalam beberapa hari terakhir memicu banjir dan longsor di sejumlah kecamatan. Debit air meningkat tajam, terutama di kawasan rendah dan daerah aliran sungai yang tersumbat material dari hulu.

Hingga Kamis (27/11/2025), sebanyak 21.280 warga dilaporkan terdampak maupun mengungsi. Banyak warga terpaksa meninggalkan rumah karena luapan air berpotensi terus meningkat, sementara kondisi cuaca belum menunjukkan tanda mereda.

Tim gabungan BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Satpol PP, perangkat OPD, camat, wali nagari, hingga relawan terus dikerahkan untuk proses evakuasi dan penanganan darurat. Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas menjadi prioritas utama.

Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pesisir Selatan, Mulyandri, menyebut petugas di lapangan bekerja 24 jam untuk membantu warga terdampak bencana.

“Kami fokus pada evakuasi cepat, penyediaan bantuan dasar, dan pembukaan akses jalur yang terputus. Kondisi masih dinamis karena hujan belum mereda, sehingga kami imbau warga mengungsi ke lokasi aman bila debit air mulai naik,” ujarnya.

Kerugian sementara akibat banjir dan longsor diperkirakan mencapai Rp147,6 miliar. Sebanyak 4.256 rumah terendam, sementara dampak terhadap fasilitas umum masih dalam proses pendataan.

Menurut data BPBD, banjir meluas di tujuh kecamatan. Di Kecamatan Koto XI Tarusan, air menggenangi Nagari Duku, Batu Hampa, Nanggalo, Kapuh Utara, Duku Utara, Batu Hampar Selatan, hingga Jinang Kampung Pansur. Kondisi jalan di beberapa titik dilaporkan licin dan sulit dilalui.

Di Kecamatan Bayang, genangan merendam wilayah cukup luas, mencakup Gurun Panjang, Kapelgam Koto Barapak, Kubang Koto Barapak, Kapeh Panji Jaya, Aur Bagaluang Talaok, Api-Api Pasar Baru, Asam Kamba, Sawah Laweh, serta Gurun Panjang Utara, Barat, dan Selatan. Kecamatan ini menjadi salah satu lokasi dengan laporan kerusakan paling banyak.

Kecamatan IV Jurai turut terdampak dengan banjir di Lumpo, Ampuan Lumpo, Sungai Gayo Lumpo, dan Sungai Sariak. Luapan air di kawasan ini dipicu oleh aliran sungai yang melintasi permukiman padat.

Di Kecamatan Batang Kapas, banjir muncul di IV Koto Mudiak, IV Koto Hilie, Koto Nan Duo IV Koto Hilie, Koto Nan III IV Koto Hilie, Tuik, hingga Sungai Nyalo. Sejumlah warga dievakuasi karena ketinggian air terus meningkat sejak malam sebelumnya.

Di Kecamatan Sutera, genangan terjadi terutama di Amping Parak Timur. Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Lengayang, khususnya Kambang Utara yang kembali dilanda banjir akibat curah hujan ekstrem.

Kepala Dinas Kominfo dan Informatika Pessel, Wendi, yang juga menjadi juru bicara Pemkab Pessel, mengatakan bahwa pemerintah telah mendirikan sejumlah posko darurat di titik aman untuk menampung warga mengungsi. Posko menyediakan makanan siap saji, air bersih, selimut, hingga layanan kesehatan.

Selain penanganan cepat, Pemkab Pessel juga mempercepat pendataan kerusakan rumah, fasilitas umum, dan infrastruktur sebagai dasar penetapan langkah pemulihan pascabencana. Titik-titik rawan juga mulai dipetakan untuk mengantisipasi banjir susulan.

Wendi menambahkan, BPBD Pessel terus melakukan koordinasi intensif dengan BNPB dan Pemprov Sumbar untuk memastikan dukungan tambahan, mulai dari alat berat, logistik, hingga tim teknis.

“Pemerintah daerah terus siaga dan memastikan seluruh warga terdampak mendapat penanganan cepat,” ucapnya.

Dengan cuaca yang masih berpotensi ekstrem, pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika terjadi peningkatan debit air atau longsor di lingkungan masing-masing. (h/kis)

Penulis: Okis Mardiansyah