PADANG, HANTARAN.Co— Imbas cuaca ekstrim yang mengguyur sejak satu pekan terakhir, Pemandangan memilukan tersaji di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang.Kamis (27/11/2025).
Ratusan makam di lokasi itu kini terendam banjir, hanya menyisakan batu nisan yang terlihat keluar dari permukaan air. Kondisi ini terjadi setelah debit Sungai Batang Kuranji yang berada tepat di belakang TPU meluap deras sejak dua hari terakhir.
Di lokasi terlihat kontras yang mencekam. Di sebelah kiri, air sungai berwarna coklat pekat bergulung-gulung dengan arus yang kuat, membawa material lumpur dan potongan kayu.
Sementara di sisi kanan, area pemakaman tampak seperti danau keruh. Air menutupi hampir seluruh permukaan makam dengan ketinggian hingga setengah meter. Sejumlah batu nisan terkulai miring, sebagian nyaris hilang dari pandangan.
Warga yang datang untuk menziarahi keluarga hanya bisa berdiri terpaku di pinggir pembatas TPU. Sebagian tampak menangis, khawatir makam kerabat mereka rusak atau tergerus air.
Beberapa warga bahkan terlihat berusaha mencari posisi nisan yang masih tampak, memastikan identitas makam anggota keluarga mereka tidak tertukar atau hanyut.
“Saya tidak bisa masuk ke lokasi. Airnya dalam dan arusnya kuat. Batu nisan ayah saya hanya sedikit yang kelihatan,” ujar Yuni, seorang warga setempat dengan suara bergetar ditemui Haluan di lokasi.
Menurut warga, kondisi serupa sebenarnya telah berulang beberapa kali, terutama ketika curah hujan tinggi dan debit sungai meningkat. Namun banjir kali ini disebut sebagai yang paling parah dalam beberapa tahun terakhir.
Mereka meminta pemerintah bertindak cepat, baik dengan memperkuat tanggul sungai maupun merelokasi area pemakaman yang rawan tergerus.
“Kalau tidak segera ada solusi, bukan hanya makam yang hilang, tapi juga marwah keluarga yang telah menitipkan jasad orang tercinta di sini,” kata seorang tokoh masyarakat Dadok Tunggul Hitam.
Hingga berita ini diturunkan, petugas BPBD bersama unsur kelurahan masih memantau ketinggian air dan menutup akses masuk ke beberapa titik rawan. Warga berharap pemerintah bergerak cepat sebelum air semakin naik dan menimbulkan kerusakan yang lebih luas. (h/fzi)








