SIMPANG EMPAT, HANTARAN.CO — Rentetan bencana hidrometeorologi yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) memicu alarm kewaspadaan tertinggi.
Bupati Pasbar, Yulianto, mengeluarkan peringatan serius kepada masyarakat setelah meninjau langsung kondisi lapangan dari Talamau hingga Ranah Batahan pada Rabu (26/11/2025).
Dalam peninjauan maraton tersebut, Bupati menyaksikan kerusakan infrastruktur, jalan terputus, serta permukiman warga yang terendam banjir. Kondisi tanah yang labil, serta curah hujan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda dinilai sangat berpotensi menimbulkan bencana susulan.
“Kami meminta masyarakat lebih berhati-hati dalam kondisi apa pun. Cuaca seperti sekarang dapat memicu berbagai potensi bencana, sehingga kewaspadaan harus selalu dijaga,” ucap Yulianto.
Laporan lapangan menunjukkan dampak yang sudah meluas. Jalan utama di Kajai terputus, rumah-rumah di Koto Sawah terendam banjir, dan satu nyawa melayang di Ranah Batahan, seorang remaja berusia 14 tahun tewas tertimbun longsor.
Pemerintah daerah memastikan respons cepat melalui pendirian dapur umum, posko siaga dan distribusi logistik ke titik-titik pengungsian. Namun, Bupati menekankan bahwa keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Ia meminta warga yang tinggal di zona merah longsor, daerah rawan banjir bandang, maupun di sekitar perbukitan untuk segera mengevakuasi diri jika muncul tanda-tanda alam yang mencurigakan.
“Keselamatan jiwa adalah yang utama. Jangan menunggu hingga terlambat. Jika situasi mengkhawatirkan, segera menjauh ke tempat aman,” ucap Yulianto.
Dengan potensi hujan tinggi yang diperkirakan masih berlanjut, pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi resmi dan tetap siaga menghadapi kemungkinan bencana lanjutan. (*)








