PASAMAN BARAT, HANTARAN.CO — Derasnya luapan Sungai Batang Saman memaksa Bupati Pasaman Barat, Yulianto, menghentikan perjalanan dinasnya pada Rabu (26/11/2025) sore. Rombongan yang baru saja menuntaskan peninjauan kondisi masyarakat terdampak bencana di Kecamatan Lembah Melintang dan Ranah Batahan itu tertahan total setelah akses utama terputus dan tidak lagi aman untuk dilewati.
Debit air yang naik mendadak dengan arus sangat deras membuat ruas jalan penghubung benar-benar tak bisa dilintasi. Kendaraan rombongan termasuk yang membawa Kepala Badan Kesbangpol Yosmar Difia, Kepala Dinas Kominfo Armen, Kepala Dinas Kesehatan Gina Alecia, serta tim media terpaksa berhenti dan berlindung sementara di rumah seorang warga sekitar.
Bupati Yulianto menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi keselamatan seluruh rombongan. “Kami tertahan dan belum bisa melintas, karena debit air Batang Saman naik signifikan dan arusnya deras. Kami memilih menunggu hingga kondisi aman,” ujarnya.
Peristiwa terputusnya akses ini, kata Bupati, menjadi sinyal keras meningkatnya risiko bencana menyusul curah hujan tinggi di wilayah hulu. Situasi tersebut makin menguatkan peringatan yang ia sampaikan kepada masyarakat.
Berkaca pada musibah yang terjadi beberapa jam sebelumnya, meninggalnya Rocky Hidayah (13), warga Jorong Muaro Mais, akibat tertimbun longsor, Bupati meminta masyarakat tidak mengambil risiko apa pun di tengah cuaca ekstrem.
“Melihat situasi ini, saya sampaikan kepada masyarakat untuk benar-benar waspada. Jangan memaksakan diri melewati titik banjir atau lokasi rawan longsor. Ikuti arahan petugas di lapangan,” kata Yulianto.
Sebelum rombongan tertahan, Bupati telah menyelesaikan agenda padat, menyerahkan bantuan di Kampuang Joriang dan Jorong Koto Sawah, mengecek dapur umum dan posko pengungsian, meninjau banjir di Nagari Koto Gunung, hingga melayat ke rumah duka almarhum Rocky Hidayah.
Hingga berita ini diturunkan, rombongan Bupati masih bersiaga di sekitar lokasi tertahannya perjalanan. Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca resmi, meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan diri di tengah meningkatnya ancaman bencana hidrometeorologi. (*)








