Padang, hantaran.Co–Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) terus melakukan percepatan penanganan darurat menyusul cuaca ekstrem yang terjadi sejak 23 November 2025. Langkah awal difokuskan pada normalisasi sungai dan pengamanan infrastruktur irigasi masyarakat.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDABK) Sumbar, Rifda Suriani, menjelaskan bahwa Pemprov Sumbar telah mengerahkan sejumlah alat berat ke lokasi-lokasi terdampak. Alat berat tersebut berfungsi untuk menormalisasi sungai dan mengurangi pendangkalan, sehingga arus sungai tidak masuk ke pemukiman warga.
“Ini bantuan sementara untuk normalisasi sungai dengan mengambil sedimen yang menyebabkan pendangkalan. Kami pastikan aliran sungai kembali ke jalurnya sehingga tidak masuk ke permukiman,” ujar Rifda, Selasa (25/11/2025).
Saat ini alat berat disebar di Batang Surantih, Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara, Kabupaten Pesisir Selatan. Satu unit alat berat diturunkan untuk memperbaiki alur sungai dan mengembalikan penampang sungai agar daya rusak air dapat ditekan.
Di Kabupaten Padang Pariaman, ekskavator dikerahkan ke Ulakan, Nagari Gimba, untuk membuka alur sungai yang menyempit. Upaya ini dilakukan agar aliran air kembali lancar menuju sungai utama dan risiko banjir dapat ditekan.
Sementara di Kota Padang, satu unit alat berat ditempatkan di Batang Baringin, Kelurahan Baringin, guna mengamankan free intake irigasi yang terancam rusak akibat naiknya debit air. Fasilitas ini merupakan sumber pengairan utama bagi lahan pertanian masyarakat.
Selain pengerahan alat berat, Pemprov Sumbar juga mendistribusikan 200 unit bronjong ke Batang Bayang, Nagari Kapujan Kubang, Kabupaten Pesisir Selatan, untuk menangani ancaman erosi di area pertanian. Tambahan 135 unit bronjong juga telah dipersiapkan untuk dikirimkan ke titik terdampak lainnya.
Rifda menambahkan bahwa penanganan jangka panjang akan dilakukan dengan melibatkan pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V). “Selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan BWSS V untuk penanganan sungai lebih lanjut,” ujarnya.
Ia menyebut, Pemprov Sumbar memastikan seluruh perangkat terkait tetap dalam kondisi siaga, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi berlanjut. Di sisi lain, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap peningkatan debit sungai, banjir, dan longsor di wilayah rawan.








