JAKARTA, HANTARAN.Co — Anggota DPR RI Komisi VIII, Lisda Hendrajoni, menyampaikan keprihatinannya atas bencana banjir yang melanda sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar) dalam beberapa hari terakhir.
“Saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas bencana banjir yang kembali melanda sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Barat,” ujar Lisda dikutip keterangannya, Rabu (26/11/2025).
Menurutnya, banjir yang terjadi kembali membawa dampak serius bagi masyarakat, mulai dari kerusakan rumah, terhambatnya aktivitas ekonomi, hingga memaksa warga mengungsi.
“Di tengah kondisi ini, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta menyatakan dukungan penuh kepada seluruh warga yang terdampak. Kita semua berharap proses evakuasi, penyaluran bantuan, dan pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan tepat sasaran,” katanya.
Politisi asal asal Sumbar itu menegaskan bahwa Sumatera Barat telah menjadi langganan banjir tahunan. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah strategis dan kajian komprehensif dari pemerintah daerah.
“Kondisi ini tidak bisa terus dibiarkan berulang setiap tahun. Harus ada upaya serius dari daerah untuk menyiapkan kajian penanggulangan, mitigasi, dan solusi permanen. Tidak hanya reaktif saat banjir saja, tapi preventif sebelum bencana terjadi,” ucapnya.
Sebagai anggota Komisi VIII yang bermitra dengan Kementerian Sosial dan BNPB, Lisda menyatakan akan mendorong percepatan proposal bantuan kebencanaan dari daerah terdampak. Bantuan ini mencakup logistik, kebutuhan dasar masyarakat, hingga pemulihan pascabencana maupun infrastruktur.
“Terkait hal ini, saya sudah mengkomunikasikan beberapa kebutuhan mendesak ke Kementerian Sosial dan BNPB. Proposal dari daerah sedang kita kawal agar segera ditindaklanjuti,” tuturnya.
Lisda menyebut bahwa dirinya terus berkoordinasi dengan Kepala BNPB RI untuk mempercepat penanganan pascabencana di Sumbar. Menurutnya, percepatan pendataan kerusakan rumah warga, fasilitas umum, dan infrastruktur menjadi kunci agar bantuan pusat segera turun.
“Koordinasi dengan BNPB kita lakukan secara intensif. Kita ingin penanganan pascabencana di Sumbar lebih cepat, tepat, dan sesuai kebutuhan di lapangan. Dalam waktu dekat Kepala BNPB juga rencananya akan turun langsung ke Sumbar, khususnya di Padang Pariaman,” jelasnya.
Di tengah potensi cuaca ekstrem, Lisda mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di bantaran sungai, lereng perbukitan, dan wilayah rawan banjir maupun longsor.
“Masyarakat harus tetap waspada. Keselamatan adalah yang utama,” ujarnya.
Selain itu, Srikandi Partai NasDem itu juga telah menurunkan tim lapangan untuk membagikan bantuan kepada sejumlah masyarakat terdampak yang belum tersentuh dapur umum.
“Ya, sudah ada tim kita yang menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji untuk masyarakat yang terdampak. Saat ini sudah berjalan di Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Tanah Datar,” katanya.
Lisda memastikan dirinya akan terus mengawal seluruh proses penanganan kebencanaan, termasuk memastikan kebutuhan masyarakat benar-benar terpenuhi.
“Kami hadir untuk memastikan masyarakat mendapatkan perlindungan dan bantuan yang layak. Sumbar tidak boleh berjalan sendiri dalam menghadapi musibah ini,” tegasnya.
Diketahui, sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Barat terdampak banjir dan longsor sejak Sabtu (22/11/2025). Daerah paling terdampak antara lain Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Pariaman, Kota Padang, Kabupaten Solok, Tanah Datar, dan Agam.
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan potensi bencana hidrometeorologi periode 21–27 November 2025, terutama di wilayah Sumbar yang mengalami curah hujan tinggi. (h/kis)








