rekrutmen
BeritaPeristiwa

BPBD Kota Pariaman Catat Belasan Kejadian Kerusakan Akibat Banjir dan Angin Kencang

0
×

BPBD Kota Pariaman Catat Belasan Kejadian Kerusakan Akibat Banjir dan Angin Kencang

Sebarkan artikel ini
BPBD Kota Pariaman Catat Belasan Kejadian Kerusakan Akibat Banjir dan Angin Kencang
BPBD Kota Pariaman Catat Belasan Kejadian Kerusakan Akibat Banjir dan Angin Kencang. ist

PARIAMAN, HANTARAN.Co – Cuaca ekstrem yang melanda Kota Pariaman beberapa hari terakhir menimbulkan beragam kejadian bencana di sejumlah titik. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman pada Senin-Selasa (24-25/11/25), hujan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang menyebabkan banjir, pohon tumbang, serta kerusakan bangunan akibat angin kencang di belasan titik kejadian.

Kalaksa BPBD Kota Pariaman, Radius Syahbandar, mengatakan sejak Senin pagi sekitar pukul 06.19 WIB terdapat laporan masyarakat terkait kondisi pohon tumbang, genangan banjir, hingga kerusakan rumah warga di berbagai kecamatan. Katanya, kondisi ini merupakan dampak dari cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG di wilayah Sumbar sampai 27 November mendatang.

“Sejak pagi hingga saat ini, laporan masuk secara beruntun. Pohon tumbang, banjir, angin kencang, semuanya terjadi hampir bersamaan di beberapa wilayah. Kami terus menggerakkan tim TRC untuk penanganan darurat,” ujar Radius Syahbandar.

Pada hari pertama kejadian, Senin (24/11/25), pohon tumbang dilaporkan terjadi di Desa Taluak dan Desa Bato yang menghambat akses jalan, serta di Kelurahan Karan Aur yang bahkan mengenai kabel telepon dan menghalangi pintu masuk sekolah. Peristiwa serupa juga terjadi di Pauh Timur dan Kampung Sato, yang menyebabkan kerusakan ringan pada rumah warga.

Di saat bersamaan, banjir melanda Desa Pauh Barat dan Kampung Gadang akibat intensitas hujan tinggi. Ketinggian air berkisar 20-40 cm dan merendam area sekitar SD 09 Pauh Barat serta permukiman warga. “Akses menuju sekolah sempat terganggu, dan beberapa keluarga memilih menunggu kondisi air surut,” jelas Radius.

Cuaca buruk juga memicu angin kencang dan puting beliung di tiga titik yaitu Desa Marunggi, Kampung Jawa I, dan Kampung Jawa II. Sejumlah rumah dan kedai warga mengalami kerusakan pada bagian atap yang terangkat. Radius menyebut kejadian ini potensial berulang karena kondisi angin masih tidak stabil.

Memasuki hari kedua, Selasa (25/11/25), pohon tumbang kembali terjadi di Kelurahan Taratak, Desa Pasir dekat area Pentas Gandoriah, serta di Desa Manggung di belakang Kantor DPRD. Ketiga titik tersebut sempat menghambat mobilitas warga sebelum dievakuasi oleh tim BPBD. “Kondisi tanah yang labil memperbesar potensi pohon tumbang,” kata Radius.

Selain insiden utama yang tercatat oleh Pusdalops BPBD, kecamatan Pariaman Selatan juga mengalami dampak yang cukup signifikan. Di Desa Marunggi, sawah dan ladang warga di dekat SMPN 9 Pariaman terendam banjir. Sementara itu, di Pungguang Ladiang terjadi longsor pada 23 November yang telah ditangani tim BPBD, namun debit air sungai yang meningkat membuat warga tetap diminta siaga.

Di Kampung Apar, jembatan plat besi putus akibat debit air Batang Mangor yang tinggi. Satu kolam ikan warga dilaporkan tergerus ke dalam sungai, dan sebuah rumah yang hanya berjarak satu meter dari tebing sungai kini berada dalam kondisi mengkhawatirkan. “Kami sudah mengingatkan warga untuk sementara menjauh dari tepi sungai karena potensi runtuhan susulan,” ujar Radius.

Wilayah lain seperti Desa Rambai dan Taluk juga melaporkan rumah warga terendam banjir. Selain itu, saluran irigasi di Dusun I Desa Balai Kurai Taji juga dilaporkan jebol, air nenguap sampai ke sawah warga.

BPBD memastikan seluruh kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, Radius menekankan bahwa kerugian materi dan gangguan aktivitas warga cukup signifikan, terutama pada akses transportasi dan fasilitas umum.

Hingga Selasa siang, tim TRC BPBD terus melakukan pembersihan material pohon tumbang, pendataan kerusakan akibat angin puting beliung, serta monitoring banjir di beberapa sektor. Koordinasi dengan pihak telekomunikasi juga dilakukan untuk memperbaiki kabel yang terdampak di Karan Aur. “Hujan ringan yang masih turun membuat proses evakuasi berjalan lebih lambat, tetapi tim tetap siaga penuh,” tambahnya.

Radius Syahbandar mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan banjir, longsor, dan dekat aliran sungai. Ia meminta warga rutin memantau informasi dari BPBD dan BMKG serta segera melapor jika melihat tanda-tanda potensi bahaya. “Kami minta masyarakat tidak panik, tetapi tetap siaga. Cuaca masih tidak stabil dan risiko masih ada,” ujarnya. (h/mta)

Penulis: Mitha