SOLOK KOTA, HANTARAN.Co — Hujan deras yang mengguyur Solok dan sekitarnya sejak sepekan terakhir menyebabkan debit air Sungai Batang Lembang dan Batang Gawan meningkat tajam hingga meluap ke permukiman warga, Selasa (25/11/2025). Sedikitnya 559 kepala keluarga atau 1.279 jiwa terdampak banjir tersebut.
Kawasan Tanah Garam menjadi wilayah paling luas terdampak dengan ratusan rumah tergenang sejak pagi. Sejumlah warga masih bertahan di rumah karena ketinggian air baru mencapai lutut. Kondisi serupa terjadi di KTK, Koto Panjang, dan Sinapa Piliang, di mana air datang lebih cepat dari biasanya.
Selain banjir, dua kejadian pohon tumbang memperburuk situasi. Di Tanah Garam, pohon tumbang menutup akses warga dan mengenai jaringan listrik sebelum akhirnya berhasil ditangani petugas. Sementara di Kampung Jawa, rumah milik Asmi Akmal rusak setelah tertimpa pohon besar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Solok, Edrizal, menyebut banjir dipicu curah hujan sangat tinggi dalam durasi panjang sehingga sungai tidak mampu menahan debit air. Tim TRC BPBD bersama TNI, Polri, Damkar, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Tagana, PMI, ORARI, PSM, kelurahan, dan relawan dikerahkan untuk pemantauan, pendataan, dan evakuasi warga di sejumlah titik rawan.
“Posko lapangan didirikan di halaman Balaikota Solok sebagai pusat informasi dan penyaluran bantuan awal. Makanan siap saji juga mulai dibagikan kepada warga yang dapurnya terendam,” ujar Edrizal.
Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, yang meninjau langsung lokasi terdampak, mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi banjir susulan. Ia meminta masyarakat segera melapor apabila terjadi peningkatan debit air, mengingat curah hujan di kawasan hulu masih tinggi. Ia juga mengajak warga saling membantu, terutama bagi keluarga yang belum dapat mengungsi.
Hingga sore hari, ketinggian air di beberapa titik masih bertahan. Sejumlah kebutuhan mendesak mulai diperlukan, seperti terpal, alat kebersihan pascabanjir, sembako, matras, dan selimut.
Pemerintah daerah menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terkait pola banjir di Kota Solok. Selain itu, pembersihan drainase, pengelolaan sampah, serta pelebaran dan penggalian saluran air menjadi bagian dari langkah pencegahan banjir ke depan. (h/wnd)








