Padang, hantaran.Co–Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sumatra Barat (Sumbar), yang menaungi sekitar 200 travel agen resmi di Sumbar, terus memperkuat peran dan konektivitas anggotanya. Travel agen yang berada di bawah ASITA Sumbar bergerak dalam berbagai layanan perjalanan, mulai dari paket wisata inbound, outbound, hingga perjalanan umrah.
Dalam upaya memperluas jaringan, ASITA Sumbar baru-baru ini menjalin kerja sama strategis dengan sejumlah mitra industri pariwisata di Malaysia. Kerja sama ini tidak hanya menekankan promosi, tetapi juga menyasar pengembangan produk wisata secara bersama.
Salah satu agenda penting dari kerja sama tersebut adalah penyusunan paket perjalanan konsorsium. Paket ini merupakan gabungan produk wisata dari berbagai travel agen anggota ASITA, sehingga lebih komprehensif, variatif, dan memiliki nilai tambah di mata wisatawan.
ASITA Sumbar juga tengah menyiapkan paket health tourism yang dikembangkan bersama beberapa rumah sakit besar di Malaysia. Kolaborasi ini diyakini mampu membuka pasar baru, mengingat tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap layanan kesehatan di negara tersebut.
Ketua ASITA Sumbar, Darmawi, menyampaikan bahwa penguatan kerjasama ini diharapkan dapat memperluas pangsa pasar seluruh anggota asosiasi. Menurutnya, kolaborasi yang lebih intensif akan meningkatkan daya saing pelaku usaha perjalanan.
“Target kita meningkatkan kerjasama kepada kedua belah pihak. ASITA berharap produk pariwisata yang dikemas masing-masing travel agen memiliki pangsa pasar lebih luas lagi, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Darmawi saat ditemui Haluan Minggu (16/11/2025).
Ia menjelaskan, ASITA Sumbar kini fokus menjalin hubungan dengan pelaku pariwisata dan travel agen di Malaysia untuk menciptakan arus wisata dua arah. Kerja sama inbound memungkinkan wisatawan Malaysia lebih banyak datang ke Sumbar, sementara outbound memfasilitasi perjalanan wisata masyarakat Sumbar ke Malaysia.
Darmawi menilai, hubungan dua arah ini sangat potensial mengingat konektivitas udara antara Padang dan Kuala Lumpur saat ini sudah jauh lebih efisien. Harga tiket yang relatif terjangkau mendorong peningkatan minat perjalanan antar dua negara.
Menurutnya, kolaborasi yang terbangun tidak hanya bertujuan mendatangkan wisatawan, tetapi juga menciptakan keseimbangan promosi antara Sumatra Barat dan Malaysia. “Kegiatan ini bagaimana kita berkolaborasi. Mereka mempromosikan daerahnya, kita mempromosikan daerah kita, agar balance pariwisata,” ucapnya.
Selain itu, ASITA Sumbar juga melihat potensi perluasan jaringan bisnis di Malaysia sebagai langkah strategis untuk menguatkan posisi para travel agen dalam persaingan industri pariwisata yang semakin kompetitif.
Selama kunjungan tersebut, sejumlah mitra strategis yang ditemui ASITA Sumbar antara lain Hotel Seri Warisan Malaysia Malaka, Kingston Hotel Group, Time Square, Ibilik Group, KPJ Tawakkal, hingga Malaysia Airlines. Pertemuan dengan berbagai pihak ini membuka peluang kolaborasi lintas sektor di bidang akomodasi, transportasi, dan layanan kesehatan.
Dengan rangkaian upaya ini, ASITA Sumbar berharap seluruh anggotanya dapat turut merasakan manfaat dari perluasan jejaring dan peningkatan kerjasama internasional. Upaya ini sekaligus menjadi langkah konkret untuk memperkuat posisi Sumatra Barat sebagai destinasi wisata unggulan di kawasan Asia Tenggara.








