PASAMAN BARAT, HANTARAN.Co — Laut Pasaman Barat kembali menegangkan. Kapal nelayan Primadona yang sempat hilang kontak sejak Kamis pagi membuat keluarga dan tim SAR berpacu dengan waktu. Namun di tengah gelombang hingga 2,5 meter dan jarak pencarian yang mencapai puluhan mil laut, kabar melegakan akhirnya datang: seluruh awak kapal ditemukan selamat. Operasi SAR pun diusulkan untuk ditutup pada Jumat (21/11/2025).
Dengan semboyan Semangat Quick Action, Satu Jiwa Satu Rasa, We Are Family, Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas A Padang melaporkan perkembangan lengkap operasi penyelamatan ini.
Laporan Kehilangan Kontak Masuk Tengah Malam
Informasi hilangnya kapal diterima dari keluarga survivor, Khairul Anami, pada Kamis (20/11) pukul 22.40 WIB. Kapal nelayan Primadona terakhir melakukan kontak pada pukul 09.00 WIB di koordinat 0°3’25.52″U – 99°9’33.41″T.
Kapal dengan spesifikasi 12 meter × 1,8 meter, bermesin 2 × 40 PK, dan membawa enam orang ABK ini seharusnya tiba di Air Bangis pukul 12.00 WIB setelah berangkat dari Pulau Tanahmasa, Nias. Namun hingga siang hari, kapal tak kunjung tiba.
Pencarian Dimulai Dini Hari, Lebarkan Arah Hingga 33 Mil Laut
Tim SAR langsung melakukan pemapelan ke VTS, Kansar Nias, dan Kansar Mentawai pada pukul 23.00 WIB. Pagi harinya, pukul 06.30 WIB, RIB 03 Pasaman diberangkatkan menuju lokasi perkiraan (LKP) dengan estimasi perjalanan tiga jam dari dermaga Sasak.
Pencarian semakin diperkuat dengan bergabungnya: Dua kapal nelayan dari Air Bangis (07.00 WIB), Kapal Pasaman Indah (09.10 WIB),RIB 02 Padang (09.15 WIB).
Tim SAR gabungan mulai menyisir area sesuai Renops H2 setelah koordinasi di Air Bangis.
Ditemukan Selamat: 6 Nelayan Dievakuasi
Pada pukul 13.55 WIB, titik terang diperoleh. Tim SAR gabungan menemukan kapal Primadona beserta enam ABK dalam kondisi selamat di sekitar Pantai Sikabu, sekitar 10,43 mil dari LKP, tepatnya pada koordinat 0°9.327’S – 99°19.592’T.
Keenam korban yang selamat adalah: Zulfikar (52), Air Bangis, Akmal Daudi (40), Air Bangis, Mario (36), Air Bangis, Andika Putra (26), Air Bangis, Roni Simbolon (47), Sibolga, Erbet Simbolon (51), Sibolga
Setibanya di dermaga Air Bangis pukul 15.05 WIB, seluruh survivor langsung dievakuasi ke Puskesmas Air Bangis untuk pemeriksaan medis.
Operasi SAR Diusulkan Ditutup
Usai debriefing pukul 15.15 WIB, seluruh unsur kembali ke kesatuan masing-masing. RIB 03 Pasaman dan RIB 02 Padang bertolak ke pangkalan masing-masing, dan pukul 18.35 WIB operasi SAR resmi diusulkan untuk ditutup.
Kekuatan Unsur SAR
Operasi melibatkan gabungan berbagai unsur: Pos SAR Pasaman: 6 personel, RIB 02 Padang: 6 personel, Kansar Padang: 5 personel, Pol Airud: 8 personel, Pos AL: 5 personel, Local Hero: 4 orang, Nelayan: 30 orang
Alut yang dikerahkan meliputi RIB 03 Pasaman, RIB 02 Padang, rescue car, drone, peralatan medis, komunikasi, dan peralatan SAR lainnya.
Gelombang laut setinggi 1–2,5 meter sempat menghambat pencarian, namun kerja cepat dan koordinasi solid antarunsur berhasil memastikan enam nyawa kembali dengan selamat.
Operasi SAR yang penuh ketegangan ini kembali menegaskan profesionalisme dan kesiapan Basarnas: Profesional, Modern, Teruji. (h/irh)








